"Banjir bukan hanya membawa air saja tapi juga sampah, kalau banjir datang sampah itu bisa memanjang hampir 5 meter dari jembatan, gak maju karena tersendat jembatan," terang dia.
Banjir yang sudah menahun menghampiri kampungnya ini, kata Yayah merupakan air kiriman dari hulu.
"Air banjir ini datangnya dari sungai-sungai yang arah Banjaran, kalau air dari Pangalengan di buka pintu airnya, pasti di sini banjir besar," ungkapnya.
Kendati ada kolam retensi yang dibangun pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi (Pemprov), Yayah mengaku tak ada pengaruh apapun.
Baca juga: BPBD Minta Warga Waspada Potensi Banjir Rob Susulan di Fakfak
"Kolam retensi yang ada di wilayah sini tidak berpengaruh, berpengaruhnya hanya yang dekat kolam retensi, dekat Kampung Ciputat," kata dia.
Informasi yang ia ketahui, sejauh ini Kampung Muara belum dibuatkan saluran pembuangan air banjir yang menuju ke kolam retensi.
"Kalau terlalu sering mah ya saya juga bosen, kecuali sudah dibangunkan saluran pembuangan air ke kolam retensi mungkin kehidupan kita bisa berubah," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.