Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Kampung Muara Kabupaten Bandung, Belasan Tahun Hidup dengan Banjir

Kompas.com - 16/07/2022, 18:22 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Bagi sebagian orang mungkin hujan merupakan berkah. Namun bagi Yayah (45), warga Kampung Muara, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, setiap kali hujan yang dirasa adalah kekhawatiran dan takut.

Bukan tanpa sebab, perasaan itu muncul. Pasalnya, selama 17 tahun terakhir, banjir menjadi momok yang menakutkan bagi Yayah.

"Saya tinggal di sini sejak 2005, pas banjir lagi besar-besarnya. Sudah 17 tahun, hidup dengan banjir. Mau gimana lagi, dipaksa untuk biasa," katanya ditemui Kompas.com di kediamannya, Sabtu (16/7/2022).

Bagi Yayah, hujan dengan intensitas tinggi atau rendah, dengan waktu lama atau sebentar, selalu mengkhawatirkan.

Baca juga: Pemkab Garut Akan Beri Bantuan Rp 1 Juta untuk Setiap Keluarga Korban Banjir

"Hujan turun sejak kemarin. Memang nggak besar tapi waktunya lama. Hasilnya ya kayak gini, banjir," terangnya.

"Kalau yang hari ini, air datangnya sekitar pukul 05.00 pagi, pas saya mau ke pasar," sambungnya sambil mengatakan setiap kali hujan datang, dirinya hanya bisa pergi ke pasar.

Lima tahun lalu, Yayah ingat ketika dia bersama warga Kampung Muara harus mengungsi karena banjir tak bisa lagi dikompromi.

"Bahkan lima tahun ke belakang mah saya sampai ngungsi, ya masih ingat terus kondisi itu," ujarnya.

Warga Kampung Muara RT 05 RW 07 Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengaku bosan sudah 17 tahun hidup bersama banjir.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Warga Kampung Muara RT 05 RW 07 Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengaku bosan sudah 17 tahun hidup bersama banjir.

Kala itu, banjir hampir menutupi rumah dengan lantai dua. Banyak dari masyarakat yang harus mengungsi atau memutuskan bertahan di lantai dua rumahnya.

"Paling tinggi 2 meter, saya ngalamin yang tingginya sampai segitu. Kalau sekarang paling 40 cm sampai 1 meter," terangnya.

Yayah mengungkapkan, di RW 7 wilayah yang kerap terlanda banjir yakni RT 4,5,6,7 dan 8.

"Sekarang cuma wilayah RW 7 aja terus cuma 5 RT, semuanya kan ada 12 RT, kalau banjirnya gedhe udah pasti semua kebanjiran," terangnya.

Ibu rumah tangga yang saat ini mengandalkan hidup sehari-hari hanya dengan berdagang rokok, mi instan dan kopi siap seduh di depan rumahnya ini mengaku, tak ada kesempatan menyelamatkan barang berharga ketika banjir datang.

"Kadang, kalau banjir gedhe datang sering langsung membuang pakaian. Kalaupun mau dicuci, harus gimana nyucinya? terus di mana ?," tanyanya.

Tak ada sesuatu yang bisa ia anggap berharga ketika banjir datang. Malah, air sungai Cisangkuy (anak sungai Citarum) hanya membawa sampah serta bau busuk bangkai hewan.

"Banjir bukan hanya membawa air saja tapi juga sampah, kalau banjir datang sampah itu bisa memanjang hampir 5 meter dari jembatan, gak maju karena tersendat jembatan," terang dia.

Warga Kampung Muara RT 05 RW 07 Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengaku bosan sudah 17 tahun hidup bersama banjir.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Warga Kampung Muara RT 05 RW 07 Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengaku bosan sudah 17 tahun hidup bersama banjir.

Banjir yang sudah menahun menghampiri kampungnya ini, kata Yayah merupakan air kiriman dari hulu.

"Air banjir ini datangnya dari sungai-sungai yang arah Banjaran, kalau air dari Pangalengan di buka pintu airnya, pasti di sini banjir besar," ungkapnya.

Kendati ada kolam retensi yang dibangun pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi (Pemprov), Yayah mengaku tak ada pengaruh apapun.

Baca juga: BPBD Minta Warga Waspada Potensi Banjir Rob Susulan di Fakfak

"Kolam retensi yang ada di wilayah sini tidak berpengaruh, berpengaruhnya hanya yang dekat kolam retensi, dekat Kampung Ciputat," kata dia.

Informasi yang ia ketahui, sejauh ini Kampung Muara belum dibuatkan saluran pembuangan air banjir yang menuju ke kolam retensi.

"Kalau terlalu sering mah ya saya juga bosen, kecuali sudah dibangunkan saluran pembuangan air ke kolam retensi mungkin kehidupan kita bisa berubah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Rekomendasikan 2 Tokoh di Pilkada Bandung Barat 2024

Golkar Rekomendasikan 2 Tokoh di Pilkada Bandung Barat 2024

Bandung
Mantan Bupati Majalengka Diperiksa 8 Jam sebagai Saksi Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Mantan Bupati Majalengka Diperiksa 8 Jam sebagai Saksi Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pemilik Bengkel di Cirebon Dirampok dan Dibunuh

Pemilik Bengkel di Cirebon Dirampok dan Dibunuh

Bandung
Pendaftaran PPK Pilkada Karawang 2024 Dibuka, 'Track Record' Jadi Pertimbangan

Pendaftaran PPK Pilkada Karawang 2024 Dibuka, "Track Record" Jadi Pertimbangan

Bandung
Emak-emak di Karawang Mengamuk, Bakar Saung Tempat Transaksi Obat Keras

Emak-emak di Karawang Mengamuk, Bakar Saung Tempat Transaksi Obat Keras

Bandung
2 ABK di Cirebon Ditemukan Tewas di Palka Kapal, 1 Orang Lainnya Kritis

2 ABK di Cirebon Ditemukan Tewas di Palka Kapal, 1 Orang Lainnya Kritis

Bandung
3 Jam Dibuka, Pendaftaran PPK Pilkada Garut 2024 Langsung Diserbu 500 Pelamar

3 Jam Dibuka, Pendaftaran PPK Pilkada Garut 2024 Langsung Diserbu 500 Pelamar

Bandung
Golkar Sebut Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Wali Kota Bandung

Golkar Sebut Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Wali Kota Bandung

Bandung
1 Orang Tewas Terseret Banjir Bandang di Kertasari, Bandung

1 Orang Tewas Terseret Banjir Bandang di Kertasari, Bandung

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Bandung
Mencicipi Duku Cililitan, Si Manis dari Ciamis

Mencicipi Duku Cililitan, Si Manis dari Ciamis

Bandung
Cerita Petugas Kebersihan di Bandung Tinggal di Gubuk, Kaget Rumahnya Direnovasi

Cerita Petugas Kebersihan di Bandung Tinggal di Gubuk, Kaget Rumahnya Direnovasi

Bandung
Makanan Hajatan Diperiksa Usai Tewaskan 1 Orang dan Puluhan Keracunan di Cianjur

Makanan Hajatan Diperiksa Usai Tewaskan 1 Orang dan Puluhan Keracunan di Cianjur

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com