TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mengklaim pihaknya hanya mengerjakan proses pembangunan infrastruktur proyek mirip Jalan Malioboro di HZ Mustofa dan Cihideung Kota Tasikmalaya.
Adanya kendala protes masyarakat seperti tukang parkir dan para pedagang saat pengerjaan proyek tersebut, Dinas PUTR mempersilahkan warga untuk menanyakan ke dinas terkait yang lebih berwenang.
"Kalau untuk penataan (proyek Malioboro-nya Tasikmalaya) itu kan ada beberapa dinas, ada PUTR, Dishub, Indag, dan LH. Kami strukturnya, Dishub penataan parkir, Indag PKL dan LH pegetasinya sesuai dengan arahan Pak Wali Kota," jelas Kepala Bidang Jalan Dinas PUPR Kota Tasikmalaya Wenda Trisnawan, kepada wartawan, Senin (18/7/2022).
"Kami bergerak sampai lelang dan sudah ada SPK-nya. Jadi kalau ada yang lain (protes warga) silakan tanya ke dinas yang berwenang karena sudah ada tim-nya," sambung Wenda.
Wenda menambahkan, pengerjaan kawasan Malioboro-nya Kota Tasikmalaya di dua jalan pusat bisnis perkotaan tersebut ditargetkan selesai dalam 110 hari.
Rencananya pelebaran trotoar menjadi 5 meter kiri dan kanan jalan protokol tersebut akan dipakai untuk para pejalan kaki, bebas parkir dan penataan pedagang kaki lima sesuai peraturan yang berlaku.
Adapun penutupan pengerjaan proyek menggunakan asbes seng di tengah jalan untuk memperlancar proses pengerjaan infrastruktur meski mempersempit arus lalu lintas yang padat di jalan tersebut.
"Dikerjakan (sebelah) kiri dulu. Kenapa ditutup, kalau gak ditutup akan macet. Kalau keberatan parkir itu ada dinas yang menangani. Jadi kalau jawaban itu ada di dinas masing-masing. Target (selesai proyek) 110 hari sejak sekarang, jadi target Oktober selesai," tambah Wenda.
Wenda mengaku kendala dalam penggalian awal proyek tersebut adalah banyaknya saluran penting di bawah jalan terutama pipa PDAM dan lainnya.
Bahkan, penggalian di jalan itu akan terus terbuka nantinya sampai selesai proyek dan tertutup oleh pembangunan trotoar yang baru dengan anggaran awal Rp 4,4 Miliar tersebut.
"Kemarin penggalian ketakutan ada jalur pipa yang lain. Jadi kita akan buat hati-hati. Nanti ditutup sampai penutupan trotoar yang baru. Karena di sana itu diperuntukan untuk trotoar," tambahnya.
Baca juga: Inflasi Kota Tasikmalaya 4 Persen, Tertinggi Sepanjang Sejarah, Imbas Stagflasi
Nantinya, usai target pengerjaan awal Malioboro-nya Kota Tasikmalaya dari Taman Kota Tasikmalaya sampai Simpang Cihideung itu rencananya akan dipakai puncak HUT Kota Tasikmalaya Oktober 2022.
"Itu sampai ke Asia kecil dulu karena akan dipakai dulu untuk HUT Tasikmalaya pada Oktober. Nanti kanan kiri trotoar itu sudah jadi. Kalau sampai tadi malam tidak ada jalur yang lainnya yang terganggu, (ada pipa PDAM) tapi bukan pipa yang gede," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.