Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Ngamuk Lubang Galian Proyek "Malioboro" Tasikmalaya Halangi Jalan Pertokoan

Kompas.com - 19/07/2022, 09:44 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Para pedagang pertokoan dan kaki lima di Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mengamuk akibat lubang menganga ratusan meter menutup akses jalan keluar masuk kendaraan, Selasa (19/7/2022) pagi.

Puluhan toko terhalang akses jalannya akibat galian proyek pelebaran trotoar pembangunan mirip Jalan Malioboro di HZ Mustofa dan Cihideung Kota Tasikmalaya.

Mirisnya, para pedagang, juru parkir, dan masyarakat setempat merasa tak mendapatkan sosialisasi resmi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya. Tiba-tiba datang alat berat.

Baca juga: Proyek Malioboro Tasikmalaya Diprotes Pedagang, Dinas PUTR: Kami Hanya Kerjakan Infrastuktur

Selain akses jalan pertokoan terhalangi, Jalan HZ Mustofa dari Taman Kota sampai ke perempatan Cihideung dihalangi asbes seng yang membuat jalan macet.

"Ini gimana, kami pemilik toko di sini gak bisa kemana-mana. Ngeluarin motor pun kami tak bisa, terhalangi galian. Ini galiannya. Gimana ini seenak udelnya saja," jelas Ajeng (45), salah seorang perempuan di jalan tersebut, Selasa pagi.

Ajeng bersama rekan-rekan pedagang lainnya kebingungan mesti mengadu ke siapa. 

Pasalnya selama ini, dirinya dan warga tak mendapatkan sosialisasi resmi dan pemberitahuan akan ada pengerjaan proyek sampai menghalangi aktivitas usahanya.

"Tidak ada sosialisasinya mana. Belum selesai selama ini. Tiba-tiba datang alat berat. Kalau dikoordinasikan dengan baik kan sama-sama enak. Bagus tujuannya, tapi gak mengerti kerugian yang dialami kami di sini," tambah dia sembari membanting benda tumpul ke galian proyek.

Apalagi, dari informasi pekerja proyek, lubang menganga yang menghalangi akses jalan pertokoan akan terjadi selama 3 bulan. 

Baca juga: Proyek Malioboro Tasikmalaya Diprotes Pedagang, Alat Berat Tiba-tiba Masuk, Halangi Pertokoan hingga Pembeli Sepi

Para pedagang pun berjanji jika tak ada kesepakatan sosialisasi bersama dengan dinas terkait akan melakukan aksi demo besar-besaran.

"Kalau begini terus seenaknya saja. Kita akan turun ke jalan menuntut keadilan. Ini harus menjadi perhatian pemerintah pusat. Kok proyek seenaknya begini tanpa ada hasil analisa profesional terkait imbasnya," ujarnya.

Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mengklaim pihaknya hanya mengerjakan proses pembangunan infrastruktur proyek mirip Jalan Malioboro di HZ Mustofa dan Cihideung Kota Tasikmalaya.

Adanya protes masyarakat seperti tukang parkir dan para pedagang saat pengerjaan proyek, Dinas PUTR mempersilahkan warga bertanya ke dinas terkait yang lebih berwenang.

"Kalau untuk penataan (proyek Malioboro-nya Tasikmalaya) itu kan ada beberapa dinas, ada PUTR, Dishub, Indag dan LH. Kami strukturnya, Dishub penataan parkir, Indag PKL dan LH pegetasinya sesuai dengan arahan Pak Wali Kota," ucap dia.

Baca juga: Perjuangan Sidiq Siswa SMAN 1 Tasikmalaya, Belajar Taekwondo Sejak SD hingga Raih Penghargaan Dunia

"Kami bergerak sampai lelang dan sudah ada SPK-nya. Jadi kalau ada yang lain (protes warga) silahkan tanya ke dinas yang berwenang karena sudah ada tim-nya," jelas Kepala Bidang Jalan Dinas PUPR Kota Tasikmalaya, Wenda Trisnawan.

Wenda menambahkan, pengerjaan kawasan Malioboro-nya Kota Tasikmalaya di dua jalan pusat bisnis perkotaan tersebut ditargetkan selesai 110 hari.

Rencananya pelebaran trotoar menjadi 5 meter kiri dan kanan jalan protokol tersebut akan dipakai untuk para pejalan kaki, bebas parkir dan penataan pedagang kaki lima sesuai peraturan yang berlaku.

Adapun penutupan pengerjaan proyek pakai asbes seng di tengah jalan untuk memperlancar proses pengerjaan infrastruktur meski mempersempit arus lalu lintas yang padat di jalan tersebut.

"Dikerjakan (sebelah) kiri dulu. Kenapa ditutup, kalau gak ditutup akan macet. Kalau keberatan parkir itu ada dinas yang menangani. Jadi kalau jawaban itu ada di dinas masing-masing. Target (selesai proyek) 110 hari sejak sekarang, jadi target Oktober selesai," tambah Wenda. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com