Pengamat pendidikan dasar asal Yogyakarta, Antonius Ferry Timur yang juga Direktur Yayasan Abisatya, mengatakan, mewujudkan sekolah ramah anak merupakan tanggung jawa bersama.
Sekolah ramah anak memunculkan kebudayaan damai yang membuat tumbuh kembang karakter anak-anak didik menjadi lebih baik.
Salah satunya dengan menerapkan child protection policy (CPP) atau kebijakan perlindungan anak.
"Seyognya saat ini memang harus menerapkan sekolah ramah anak agar tak ada lagi bentuk kekerasan, pelecehan dan perundungan satu dengan yang lain. Ini harus diatur dalam kebijakan perlindungan anak," katanya kepada Kompas.com.
Dalam kebijakan itu, kata Ferry, juga melibatkan peran dari orangtua, sekolah, komite sekolah atau anak-anak.
Harapannya dengan kebijakan bersama itu akan terwujud budaya sekolah damai dan ramah anak.
"Budaya yang tampak itu dan dilakukan secara konsisten akan menjadi budaya sekolah, budaya yang damai," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.