CIREBON, KOMPAS.com– Unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Cirebon mengkritisi RKUHP dan mahalnya harga sembako serta BBM, berlangsung ricuh pada Jumat (22/7/2022) siang. Mahasiswa sampai bentrok dengan polisi.
Polisi berusaha memadamkan kobaran api menggunakan APAR, lalu menyemprotkannya ke arah mahasiswa.
Pantauan Kompas.com di lokasi, bentrokan terjadi di jalan protokol, Jalan Siliwangi, beberapa meter sebelum Kantor Balaikota, dan Kantor DPRD Kota Cirebon.
Mahasiswa berusaha menembus barisan polisi yang berjaga dengan membuat barisan menutupi lebar jalan.
Baca juga: Ancam Kebebasan Pers, Amnesty International Desak DPR RI Buka Draf RKUHP Secara Resmi
Aksi saling dorong antara mahasiswa dengan polisi terjadi berulang kali.
Mahasiswa meminta kepada polisi untuk membuka barisan agar mahasiswa dapat menyampaikan aspirasinya tepat di depan Gedung DPRD Kota Cirebon.
Demonstran juga membakar ban bekas dekat barikade polisi.
Sejumlah polisi mundur untuk menghindari bahaya karena kobaran api semakin besar. Namun tiba-tiba aksi saling dorong kembali terjadi.
Polisi memukul mundur mahasiswa, dan berusaha memadamkan api dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Baca juga: Presiden Partai Buruh Kritik Pasal Penghinaan Presiden pada RKHUP, Sebut Bahayakan Demokrasi
Tidak hanya memadamkan api yang membakar ban bekas, petugas juga menyemprotkan APAR ke arah mahasiswa.
Sejumlah mahasiswa berlarian, untuk mengamankan diri karena sesak.
Sejumlah petugas Palang Merah Indonesia (PMI) yang berada di sekitar lokasi aksi langsung menolong mahasiswa.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.