CIREBON, KOMPAS.com – Enam SMA mengharumkan nama Indonesia usai meraih sejumlahe medali dan honorable mention dalam ajang “International Mathematical Olympiad” (IMO) di Oslo, Norwegia, pada 6 – 16 Juli 2022.
Satu dari enam pelajar itu adalah Sandy Kristian Waluyo, siswa SMAK BPK Penabur, Kota Cirebon, Jawa Barat yang memperoleh nilai 28 dengan raihan berupa medali perunggu.
Sandy menuturkan bahwa IMO adalah ajang olimpiade matematika dan science tingkat tertinggi dan tertua di dunia.
Dalam ajang ke-63 ini diikuti oleh 104 negara dengan total 589 peserta.
Baca juga: Miris, SDN 2 Trusmi Wetan Cirebon Tak Dapat Siswa Baru Satu Pun
“Ini tahun pertama dilakukan tatap muka setelah daring di tahun 2020 dan 2021 karena Covid-19. Kami sangat bersyukur sekali, dan banyak terima kasih kepada semua pihak,” kata Sandy kepada Kompas.com di SMAK BPK Penabur, Sabtu (23/7/2022).
Selain Sandy, lima teman lainnya yakni Rafael Kristoforus Yanto dari SMAK Penabur Jakarta meraih medali perak.
Sementara medali perunggu juga diperoleh Maulana Satya Adigama dari SMA Taruna Nusantara Magelang, Evelyn Lianto dari SMAK Mawar Sharon Surabaya, dan Vanya Priscillia dari SMAK Petra 2 Surabaya.
Kemudian Andrew Daniel Janong dari SMAK 5 Penabur Jakarta meraih honorable mention.
Baca juga: Longsor di Cirebon Timbun Satu Orang, BPBD: Curah Hujan Tinggi Buat Tanah Labil
Sandy menceritakan, masing-masing pelajar berkompetisi untuk menjawab berbagai soal matematika seputar empat topik yakni aljabar, kombinatorika, geometri, dan teori bilang.
Tiap satu hari tes, mereka mengerjakan tiga soal dalam waktu 4,5 jam.
Nilai hasil tes tersebut menentukan siswa untuk mendapatkan jenis medali. Nilai 23 untuk medali perunggu, nilai 29 untuk medali perak, dan nilai 35 untuk medali emas.
“Saya mendapatkan nilai 28 memperoleh perunggu. Satu angka lagi untuk mendapatkan perak,” tambah Sandy.
Sandy mengungkapkan sangat bersyukur telah melalui proses ini dengan baik. Dia mengucapkan banyak terimakasih untuk orang tua, keluarga, pihak sekolah, tim Indonesia, dan seluruh pihak yang memberi dukungan.
Sandy menargetkan tahun depan mendapatkan perolehan lebih baik lagi.
Baca juga: Kuras Sumur Sedalam 20 Meter, Ayah dan Anak di Cirebon Tewas Terjatuh, Ini Kronologinya
Gunawan, Kepala SMAK BPK Penabur, menyampaikan rasa bangga terhadap capaian Sandy karena telah melewati berbagai proses mulai dari kota, provinsi, hingga nasional dengan berbagai kesulitan dan tahapan masing-masing.
“Tiap tahun seleksi. Dari tingkat kota dulu, biasanya tiap sekolah mengirimkan tiga orang peserta. Sandy terpilih mewakili kota di tingkat Provinsi Jawa Barat. Sandy berkompetisi dengan seluruh perwakilan sekolah se-Jawa Barat dan berhasil menuju tingkat nasional,” kata Gunawan.
Di tingkat nasional, sambung Gunawan, Sandy kembali berkompetisi untuk masuk 30 besar.
Setelah masuk 30 besar, Sandy ikut seleksi lagi 10 besar, lalu hanya dicari enam besar untuk mewakili Indonesia di Oslo, Norwegia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.