Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahan Sawit Ternyata Bisa Perpanjang Masa Simpan Buah, Lebih Hemat dari Mesin Pendingin

Kompas.com - 27/07/2022, 11:54 WIB
Putra Prima Perdana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akhirnya menemukan inovasi baru untuk memperpanjang usia simpan buah-buahan, hasil pertanian holtikultura. Yakni dengan menggunakan olahan buah sawit.

Kepala Pusat Riset Agroindustri BRIN, Mulyana Hadipernata mengatakan, dari hasil penelitian yang dilakukan pihaknya sejak 2016, buah-buahan yang kulitnya dilapisi (coating) olahan sawit bisa lebih panjang usia simpannya pada suhu ruangan.

"Produk ini kita aplikasikan ke buah-buahan dengan tujuan dalam rangka memperpanjang masa kesegaran buah holtikultura," kata Mulyana di Hotel Novena Hotel, Jalan Setiabudi, Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: 4 Tersangka Korupsi Dana Peremajaan Sawit Rp 150 Miliar Ajukan Praperadilan

Buah mangga contohnya. Awalnya, buah mangga pada suhu ruang biasa tanpa coating bisa hanya satu minggu, dengan coating ini bisa dua kali lipat mencapai 15 hari. Kalau di lemari pendingin malah bisa jadi empat kali lipatnya.  

Mulyana menjelaskan, inovasi coating sawit yang dikembangkan pihaknya telah diujicoba kepada sejumlah petani dan pedagang buah di Malang dan Yogyakarta.

"Kita aplikasikan ke pedagang, petani, dan pengusuaha buah untuk mendapatkan feedback Alhamdulillah responnya cukup baik, mudah-mudahan di Bandung pun bisa dengan baik diaplikasikan," ujarnya.

Baca juga: Kadiv Humas Mabes Polri: Otopsi Ulang Brigadir J Dapat Dipertanggungjawabkan Secara Hukum dan Keilmuwan

Mulyana menjelaskan, dengan melapisi buah dengan coating sawit inovasi BRIN ini, petani, pedagang, dan pengusaha buah bisa lebih hemat dalam proses pengawetan yang biasanya menggunakan mesin pendingin.

"Coating ini lapisan yang menahan laju respirasi. Buah-buahan begitu dipanen pasti ada respirasi. Dengan dilapisi coating sawit ini, laju respirasi akan berkurang. Semakin cepat respirasi, laju pembusukan akan cepat. Dengan dihambat menggunakan coating ini, maka akan menghemat sehingga tidak cepat pembusukan," bebernya.

Mulyana menjelaskan, pihaknya akan memproduksi coating sawit ini secara massal dengan skala rumahan. Produksi akan lebih besar lagi jika ternyata banyak yang menggunakan ke depannya.

"Untuk di kita saja dulu karena banyak sekali potensi di Indonesia. Kalau sudah kita cukupi, baru kita pikirkan ekspor. Utamanya adalah bagaimana produk buah-buahan holtikultura kita bisa sampai dengan aman, dengan mutu terstandar. Banyak yang coba kirim (ekspor) dengan daya simpan tidak terlalu lama akhirnya malah banyak jadi sampah," tandasnya.

Baca juga: Otopsi Ulang Brigadir J, Dokter Spesialis Forensik Sebut Lebih Rumit Dibanding Otopsi Pertama

Ketua Tim Riset Agroindustri BRIN, Indra Budi menjelaskan, coating sawit yang dikembangkan timnya bisa diaplikasikan ke semua jenis buah, tetapi untuk saat ini baru beberapa jenis yang baru diaplikasikan seperti mangga, manggis, dan apel.

"Efektifnya untuk buah yang kulitnya tipis," ungkapnya.

Selain itu, Indra memastikan, coating sawit ini tidak berbahaya jika terkonsumsi oleh manusia.

"Ini edible karena ini produk turunan sawit, sama seperti margarin, jadi bisa langsung dimakan. Bahan utamanya sawit, tapi didalamnya ada turunan-turunan sawit  yang jenisnya macam," ungkapnya.

Selain bisa menghemat untuk biaya mesin pendingin, coating sawit ini juga bisa menghemat penggunaan lilin lebah yang selama ini digunakan oleh pengusaha buah yang biasanya melakukan ekspor impor.

"Umum dipakai sekarang adalah wax lebah. Tapi lilin lebah ini sangat mahal, per kilogram Rp. 200.000 karena impor. Minyak sawit per kilogram cuma Rp. 20.000, jauh lebih murah. Setelah dicoba, minyak sawit ini hasilnya sangat baik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Bandung
Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Bandung
Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bandung
BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

Bandung
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bandung
4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com