PURWAKARTA, KOMPAS.com - Air limbah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikolotok, Purwakarta, Jawa Barat, dituding menjadi biang pencemaran sungai. Hal ini menimbulkan protes warga Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan.
Anggota Komisi III DPRD Purwakarta Hidayat, mengaku telah mengecek TPA Cikolotok pada Selasa (26/7/2022), setelah mendapat keluhan dari warga Desa Margsari.
"Setelah kami amati, ternyata pengelolaan sampah di Cikolotok belum sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur),” kata Hidayat saat dihubungi, Kamis (28/7/2022).
Baca juga: Setelah Hampir Sepekan Hilang saat Pamit Setrum Sidat, Novianto Ditemukan Tewas di Hulu Sungai
Hidayat mengaku prihatin dengan kondisi pengelolaan sampah di TPA Cikolotok. Menurutnya, pengelolaannya kurang efektif, termasuk dalam mengatasi limbah air dari tumpukan sampah.
Karenanya, Hidayat mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta segera menangani dampak sampah di TPA Cikolotok. Ia berharap pencemaran tersebut tak dibiarkan berlarut-larut. Sebab, merugikan masyarakat yang tinggal di sekitar TPA.
"Sungai ini menjadi sumber air masyarakat di sekitar (TPA), salah satunya untuk kebutuhan pengairan sawah. Kalau tercemar seperti ini, jelas airnya tidak akan bisa digunakan," beber Hidayat.
Komisi III, kata Hudayat, mengusulkan pembuatan penampungan air limbah. Selain itu, tata kelola pengolahan sampah juga perlu dibuat sistematis.
Baca juga: Hasil Otopsi Ulang Jadi Patokan Penyidikan, Ayah Brigadir J: Apapun Hasilnya Kita Berlapang Dada
Misalnya, membuat tempat penampungan dan pengolahan khusus untuk air dari tumpukan sampah. Sehingga, kadar pencemarannya bisa diturunkan sebelum dibuang ke sungai.
"Selain tempat penampungan dan saluran untuk air limbah, bila perlu terlebih dahulu dibuat tanggul di sekitar sungai. Sehingga, airnya tidak limpas ke sungai yang menjadi sumber air warga," kata Hidayat.
Hidayat juga mengkritisi keberadaan ratusan ekor sapi di TPA Cikolotok. Hewan tersebut, kata dia, nampak mencari makanan dari tumpukan sampah. Ia mengaku khawatir kesehatan sapi terganggu, juga kelayakan konsumsi dagingnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.