Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Miras Oplosan Campuran Alkohol 70 Persen di Bandung, Ahli Peringatkan Dampaknya untuk Kesehatan

Kompas.com - 02/08/2022, 15:42 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Regional Bandung Jejaring Klinik Padjajaran dr. Dhany Kartika Sari menyoroti adanya kasus miras oplosan yang baru diungkap oleh jajaran Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Bandung beberapa waktu lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya, pelaku membuat miras oplosan dengan mencampurkan air teh, alkohol 75 persen, dan pemanis dari minuman sprite.

Dhany mengatakan, miras oplosan dengan komposisi yang asal-asalan sangat membahayakan bagi tubuh, bahkan bisa mengancam nyawa bagi yang mengkonsumsinya.

"Bahaya, itu bisa mengakibatkan kematian secara langsung waktu seseorang mengkonsumsi minuman keras oplosan itu," katanya dikonfirmasi, Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Pembuat Miras Oplosan di Kabupaten Bandung Ternyata Sempat Sekolah Farmasi

Dhany menjelaskan, alkohol 70 persen dalam dunia medis digunakan untuk antiseptik.

"Bahkan biasanya digunakan untuk bahan-bahan pembersih misal pada pembersih kamar mandi, lantai dan lainnya," jelasnya.

Jangankan untuk dikonsumsi, pihaknya menyebut menghirup alkohol 70 persen secara berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan.

"Menghirup (alkohol 70 persen) melebihi ambang batas saja akan menyebabkan pusing, mual, muntah, bahkan penyempitan di saluran napas," ujarnya.

Karena kandungan yang berbahaya, Dhany berkata, banyak orang meninggal saat mengonsumsi alkohol 70 persen.

"Karena mengkonsumsi alkohol dengan kandungan tinggi dapat mengakibatkan penurunan kerja jantung dan pembuluh darah, syok, penurunan kesadaran seperti koma atau bahkan kematian," terangnya.

Dhany meminta masyarakat mulai mewaspadai kesehatan masing-masing, terutama bagi yang masih kerap mengonsumsi alkohol.

"Minuman keras lebih banyak dampak buruk untuk kesehatan," terangnya.

Dampak buruk miras untuk kesehatan

Dijelaskan Dhany, mengonsumsi minuman keras dengan kadar alkohol tinggi berisiko menyebabkan kerusakan hati hingga kanker hati.

"Padahal hati merupakan organ yang berfungsi menetralkan racun pada tubuh, membantu pencernaan, membantu proses pembekuan darah, menghasilkan hormon," jelas dia.

 

Ahli Kesehatan soroti pengungkapan Miras oplosan yang berhasil diungkap Jajaran Satresnarkoba Polresta BandungKOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Ahli Kesehatan soroti pengungkapan Miras oplosan yang berhasil diungkap Jajaran Satresnarkoba Polresta Bandung

Sebelumnya diberitakan, Satresnarkoba Polresta Bandung berhasil mengungkap produksi minuman keras (miras) oplosan di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.

Dalam kasus tersangka MG (34) diringkus, beserta barang bukti sebanyak 364 botol miras oplosan yang dikemas dalam botol berbagai merek impor disita. Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo mengklaim dengan terungkapnya kasus tersebut, setidaknya pihaknya telah menyelamatkan 187.200 jiwa dari bahaya miras oplosan.

"Dengan terungkapnya kasus ini, kami telah menyelamatkan 187.200 jiwa. Karena miras palsu ini dioplos menggunakan alkohol 70 persen, dicampur dengan pemanis dari minuman bersoda serta air teh. Jadi minuman ini akan mengandung metanol yang mengandung zat berbahaya bagi kesehatan," tutur Kusworo saat menggelar konferensi pers di Mapolresta Bandung, Jumat (29/7) lalu.

Baca juga: Mabuk Miras, 4 Pemuda Curi Rokok Tetangganya Senilai Rp 20 Juta

Sementara tersangka MG mengaku mulai memasarkan miras oplosan tersebut sejak tahun 2018. Ia melakukan hal tersebut lantaran menurutnya minuman tersebut tak berbahaya setelah berapa kali ia konsumsi secara pribadi.

"Saya sekolahnya farmasi, tapi belum dilanjutkan lagi. Jadi sedikit banyak paham tentang campuran (minuman beralkohol). Karena itu saya konsumsi dari dulu, dan aman-aman saja jadinya saya jual. Kalau alkohol belinya di toko kimia," jelas MG.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Seluruh Penumpang Helikopter TNI AD yang Jatuh di Ciwidey Selamat

Seluruh Penumpang Helikopter TNI AD yang Jatuh di Ciwidey Selamat

Bandung
Helikopter yang Jatuh di Ciwidey Milik TNI AD Berjenis Bel 412

Helikopter yang Jatuh di Ciwidey Milik TNI AD Berjenis Bel 412

Bandung
Helikopter Jatuh dan Terbakar di Ciwidey Bandung

Helikopter Jatuh dan Terbakar di Ciwidey Bandung

Bandung
Kronologi Moge Serempet Santri di Ciamis, Saksi Sebut Tubuh Korban Terpental

Kronologi Moge Serempet Santri di Ciamis, Saksi Sebut Tubuh Korban Terpental

Bandung
Seorang Pasien Tewas Diduga akibat Terjatuh dari Lantai Dua RS Cirebon

Seorang Pasien Tewas Diduga akibat Terjatuh dari Lantai Dua RS Cirebon

Bandung
Moge Serempet Santri, Pimpinan Ponpes Minta Pelaku Bertanggung Jawab: Yang Tertabrak Bukan Ayam, Ini Manusia

Moge Serempet Santri, Pimpinan Ponpes Minta Pelaku Bertanggung Jawab: Yang Tertabrak Bukan Ayam, Ini Manusia

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 28 Mei 2023: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 28 Mei 2023: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan

Bandung
Mengapa Karawang Dijuluki Kota Pangkal Perjuangan?

Mengapa Karawang Dijuluki Kota Pangkal Perjuangan?

Bandung
Mengapa Cimahi Dijuluki Kota Militer?

Mengapa Cimahi Dijuluki Kota Militer?

Bandung
Moge Serempet Santri, Polisi Sebut Klub Harley Akan Bertanggung Jawab Penuh

Moge Serempet Santri, Polisi Sebut Klub Harley Akan Bertanggung Jawab Penuh

Bandung
Viral Aksi Koboi Pemuda di Bandung Todongkan Senjata Api, Polisi: Itu Mainan

Viral Aksi Koboi Pemuda di Bandung Todongkan Senjata Api, Polisi: Itu Mainan

Bandung
Santri Terserempet Moge di Ciamis, Korban Luka-luka dan Muntah Darah

Santri Terserempet Moge di Ciamis, Korban Luka-luka dan Muntah Darah

Bandung
Korban Pencabulan Guru Ngaji di Kabupaten Bandung Bertambah Jadi 13 Orang

Korban Pencabulan Guru Ngaji di Kabupaten Bandung Bertambah Jadi 13 Orang

Bandung
Kronologi Terungkapnya Pembunuhan Ibu Anggota DPR, Anak Korban Curiga karena Teleponnya Tak Diangkat

Kronologi Terungkapnya Pembunuhan Ibu Anggota DPR, Anak Korban Curiga karena Teleponnya Tak Diangkat

Bandung
Sosok ART Pembunuh Ibu Anggota DPR, Diduga Simpan Sakit Hati Selama 2 Bulan Bekerja dengan Korban

Sosok ART Pembunuh Ibu Anggota DPR, Diduga Simpan Sakit Hati Selama 2 Bulan Bekerja dengan Korban

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com