Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Turunkan Jumlah Sampah Plastik pada 2029, KLHK Tuntut Peran Produsen

Kompas.com - 03/08/2022, 10:21 WIB
Farida Farhan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Ujang pun mengapresiasi langkah PT Nestle Indonesia yang menginisiasi pengurangan material plastik pada kemasan produk.

Presiden Direktur PT Nestle Indonesia Ganesan Ampalavanar mengatakan, berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi material plastik pada kemasan produknya.

“Kami mengembangkan kemasan inovatif yang bisa didaur ulang dengan mengurangi material plastik untuk produk makanan dan minumannya, seperti Dancow, Milo, Nescafe, dan Koko Krunch," kata Ganesan.

Ganesan juga memastikan penggunaan sedotan kertas pada semua kemasan minuman siap konsumsi Nestle Indonesia, mengubah kemasan multilayer menjadi mono-material, dan menggunakan bahan daur ulang pada secondary packaging.

Baca juga: Jalur Pedestrian Panglima Sudirman Kota Batu Disulap Jadi Tempat Pameran Patung dari Sampah Plastik

Nestle Indonesia juga mengupayakan pengumpulan sampah kemasan setelah dikonsumsi oleh pengguna, baik melalui pengumpulan sampah langsung atau melalui fasilitas tempat pengolahan sampah seperti TPS3R Baraya Runtah di Karawang.

Selain mengembangkan inovasi kemasan yang dapat didaur ulang, Nestle juga mengembangkan sistem daur ulang dan guna ulang seperti studi kemasan daur ulang pada 2021.

Kemudian mendukung peningkatan angka daur ulang dan manajemen sampah dengan 15 fasilitas TPST atau TPS3R.

Kemitraan juga dijajaki dengan lebih dari 20 kelompok pelapak dan pendaur ulang.

Nestle, kata dia, juga mempromosikan gaya hidup bebas sampah dengan edukasi pentingnya memilah sampah dari sumber untuk mendukung manajemen persampahan.

Baca juga: Kementerian LHK Temukan 16 Produsen Tahu Sidoarjo Masih Pakai Bahan Bakar Sampah Plastik

Meski begitu, menurutnya perlu kerja sama dengan banyak pihak untuk mencapai masa depan yang lebih ramah lingkungan.

“Kami berkomitmen untuk memastikan semua kemasan yang digunakan dapat didaur ulang dan juga bertekad untuk mengumpulkan dan memproses sampah plastik pascakonsumsi, sebesar yang digunakan untuk produksi mulai tahun 2021," sebut Ganesan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com