"Lalu ada SPAM Jatiluhur dengan kapasitas 350 meter kubik per detik," ujar Eka.
Adapun sarana pendukung lainnya yakni tersedianya 29 rumah sakit, 673 sarana pendidikan, dan 3 perguruan tinggi negeri.
Di Karawang juga terdapat 7 mal, 55 supermarket, 5 departement store, dan 5 hypermart.
Eka mengatakan, target realisasi investasi di Karawang pada 2022 sebesar Rp 29,85 triliun.
Adapun hingga triwulan kedua 2022, realisasi telah mencapai Rp 15,27 triliun atau 51,16 persen dari target. Sementara penyerapan tenaga kerja mencapai 4.524 orang.
"Jika konstan, maka sampai akhir tahun bisa mencapai Rp 30 triliun, sedang target Rp 29, 85 triliun," kata Eka.
Realisasi investasi di Karawang menempati urutan kedua di Jawa Barat. Sementara di Indonesia berada di urutan kelima.
Dari data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karawang, pada 2013, realisasi investasi di Karawang sebesar Rp 41, 07 triliun.
Saat itu Karawang berada di rangking pertama realisasi investasi di Jawa Barat.
Pada 2014 dan 2015, realisasi investasi berada di sekitar Rp 25 triliun.
Lalu tahun 2016 sebesar Rp 27, 3 triliun dan 2017 sebesar Rp 28,99 triliun. Sejak saat itu Karawang berada di urutan kedua realisasi investasi di Jawa Barat.
Kemudian pada 2019 investasi di Karawang Rp 24, 29 triliun. Namun pada 2020, saat pandemi Covid-19 melanda, mengalami penurunan sebesar 31, 12 persen dibanding tahun 2019 atau menjadi Rp 16,73 triliun.
Pada 2021, realisasi investasi kembali meningkat sebesar 59,17 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 26,63 triliun.
Bahkan melampaui capaian 2019, sebelum Covid-19 melanda. Hal ini seiring mulai pulihnya ekonomi Indonesia maupun secara global.
Serapan tenaga kerja