Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Karawang Jadi Tujuan Berinvestasi hingga Masuk 5 Besar Nasional, Apa Istimewanya?

Kompas.com - 04/08/2022, 05:00 WIB
Farida Farhan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Pengembang properti dan perkantoran menengah ke atas mulai agresif melirik Karawang untuk berinvestasi.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karawang Eka Sanatha mengatakan, sarana dan prasarana yang mendukung menjadi daya tarik investasi di salah satu kabupaten di Jawa Barat tersebut.

Baca juga: Jika Ingin Jadi Kota Industri, Karawang Harus Punya Kawasan CBD

"Sarana prasarana yang memadai mendukung orang (investor) mau menanam modal, khususnya properti," kata Eka di Kantor DPMPTSP Karawang, Rabu (3/8/2022).

Baca juga: BBPOM Temukan 3.826 Kosmetik Ilegal dan Kedaluwarsa di 8 Daerah Jabar, Karawang Terbanyak

Diketahui, pengembang perumahan kelas menengah ke atas mulai melebarkan sayap di Karawang.

Misalnya Grand Taruma, Rolling Hills, dan Sumarecon Emerald Karawang yang juga tengah membangun mal borjuis.

Adapun realisasi investasi sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran pada 2021 mencapai Rp 1,4 triliun dengan penyerapan tenaga kerja 105 orang.

Kemudian pada triwulan kedua 2022, realisasi di sektor ini sebesar Rp 539 miliar dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 104 orang.

Ada apa saja di Karawang?

Daya dukung infrastruktur di Karawang berkaitan dengan konektivitas atau akses.

Jarak Karawang dari Bandara Soekarno Hatta sekitar 90 kilometer. Kemudian menuju Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati sekira 122 kilometer.

Belum lagi rencana pembangunan Bandara Soekarno Hatta II di Karawang yang tertuang dalam PP 13 tahun 2017 dan Permenhub Nomor 69 tahun 2013 belum dicabut.

Kemudian jarak menuju Pelabuhan Patimban, Subang, maupun dengan Pelabuhan Tanjungpriok sekitar 70 kilometer.

Konektivitas dari dan menuju Karawang juga didukung adanya sejumlah ruas jalan tol.

Rinciannya jalan Tol Jakarta-Cikampek, Tol Jakarta-Cikampek Elevated atau jalan Tol Layang MBZ, jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan (Jatiasih-Sadang), dan jalan tol lingkar luar Sentul - Karawang Barat.

"Akses kereta di Karawang juga ada. Kereta jarak jauh bisa naik dan turun di Stasiun Cikampek dan Karawang. Kemudian juga ada Transit Oriented Development (TOD) kereta cepat Jakarta-Bandung di Karawang yang masih dalam pembangunan," kata Eka.

Di sisi lain juga ada daya dukung energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Juanda Jatiluhur dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Cilamaya.

"Lalu ada SPAM Jatiluhur dengan kapasitas 350 meter kubik per detik," ujar Eka.

Adapun sarana pendukung lainnya yakni tersedianya 29 rumah sakit, 673 sarana pendidikan, dan 3 perguruan tinggi negeri.

Di Karawang juga terdapat 7 mal, 55 supermarket, 5 departement store, dan 5 hypermart.

Realisasi Investasi 2022 

Eka mengatakan, target realisasi investasi di Karawang pada 2022 sebesar Rp 29,85 triliun.

Adapun hingga triwulan kedua 2022, realisasi telah mencapai Rp 15,27 triliun atau 51,16 persen dari target. Sementara penyerapan tenaga kerja mencapai 4.524 orang.

"Jika konstan, maka sampai akhir tahun bisa mencapai Rp 30 triliun, sedang target Rp 29, 85 triliun," kata Eka.

Investasi Karawang urutan kelima Nasional

Realisasi investasi di Karawang menempati urutan kedua di Jawa Barat. Sementara di Indonesia berada di urutan kelima.

Dari data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karawang, pada 2013, realisasi investasi di Karawang sebesar Rp 41, 07 triliun.

Saat itu Karawang berada di rangking pertama realisasi investasi di Jawa Barat.

Pada 2014 dan 2015, realisasi investasi berada di sekitar Rp 25 triliun.

Lalu tahun 2016 sebesar Rp 27, 3 triliun dan 2017 sebesar Rp 28,99 triliun. Sejak saat itu Karawang berada di urutan kedua realisasi investasi di Jawa Barat.

Kemudian pada 2019 investasi di Karawang Rp 24, 29 triliun. Namun pada 2020, saat pandemi Covid-19 melanda, mengalami penurunan sebesar 31, 12 persen dibanding tahun 2019 atau menjadi Rp 16,73 triliun.

Pada 2021, realisasi investasi kembali meningkat sebesar 59,17 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 26,63 triliun.

Bahkan melampaui capaian 2019, sebelum Covid-19 melanda. Hal ini seiring mulai pulihnya ekonomi Indonesia maupun secara global.

Serapan tenaga kerja

Serapan tenaga kerja di Karawang sampai triwulan kedua 2022 mencapai 4. 524 orang.

Rinciannya, penanaman modal asing (PMA) menyerap 3.864 tenaga kerja atau 81, 43 persen dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) menyerap 840 tenaga kerja atau 18, 57 persen.

Eka menyebut serapan tenaga kerja hingga triwulan kedua tahun 2022 turun sebesar 32, 73 persen dibanding periode yang sama pada 2021 yaitu 6.726 tenaga kerja.

Artinya, tingkat penyerapan tenaga kerja di Karawang tidak berbanding lurus dengan tingginya investasi.

Sebab, investasi yang masuk ke Karawang mayoritas merupakan investasi padat modal.

Sehingga ke depan, Eka berharap investasi yang masuk berasal dari padat karya ke Karawang, sehingga dapat dirasakan langsung masyarakat kabupaten berjuluk Kota Pangkal Perjuangan ini.

"Ini salah satu PR (pekerjaan rumah) kita (Pemkab Karawang). Meski begitu ada multiplier efek diantaranya pertumbuhan ekonomi dan penerimaan BPHTB (bea perolehan hak atas tanah dan bangunan)," kata Eka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com