Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Doni Salmanan Puas dengan Dakwaan dan Minta Uang Dikembalikan

Kompas.com - 04/08/2022, 16:39 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Ketua Paguyuban Korban Doni Salmanan, Ridwan Syaripudin (29) mengaku cukup puas dengan dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada sidang perdana penipuan Binary Option Quotex, Kamis (4/8/2022). 

"Untuk tadi pembacaan dakwaan, konten-kontennya sih sudah sesuai dengan apa yang kita rasakan, kita lihat, konten-konten video YouTube yang mengajak kita untuk masuk ikut tradingdi Binary itu," kata Ridwan ditemui seusai sidang di Pengadilan Negeri (PN) Bale Bandung, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis. 

Ridwan menambahkan, korban yang tergabung dalam Paguyuban Korban Doni Salmanan jumlahnya ada 173 orang dengan total Rp 34 miliar. 

Baca juga: Doni Salmanan Tak Hadiri Persidangan karena Sakit Asam Lambung, Kuasa Hukum Siapkan Eksepsi

"Cuman tadi untuk pembacaan total kerugian, kalau total kerugian korban itu, yang masuk ke kita, ke Paguyuban, sekitar Rp 34 M dari 173 korban. Cuman tadi dibacakan oleh pihak jaksa itu 24 miliar dari 140 korban," jelasnya.

Sejauh ini, sambung dia, masih banyak korban yang belum terdaftar atau bergabung dengan Paguyuban Korban Doni Salmanan.

Korban yang belum tergabung, rata-rata keberatan dengan isu biaya masuk ke paguyuban. Padahal, Paguyuban sama sekali tidak menuntut biaya apapun.

"Mungkin korban keberatan, merasa tidak punya uang lagi, jadi mereka kebingungan dan banyak yang tidak mau lapor. Korban itu banyak yang sudah habis-habisan, mereka ngeprint rekening koran ke bank pun mereka sudah tidak sanggup," kata dia.

Baca juga: Doni Salmanan Didakwa Tipu 142 Orang hingga Merugi Rp 40 Miliar

Saat awal-awal, ia dan yang lainnya sadar telah menjadi korban Doni Salmanan. Hanya beberapa orang saja yang mulai intens berkomunikasi.

"Sekitar 25.000 member. Tapi korban yang sudah tergabung di paguyuban ini 170-an," ungkapnya.

Ridwan dan korban yang lainnya berharap ada keadilan dari kasus Doni Salmanan. Ia menginginkan adanya keterbukaan informasi terkait jalannya sidang.

"kita berharap seadil-adilnya saja, aset Doni salmanan yang disita itu kan sekitar 64 miliar. Sedangkan korban yang melaporkan yang terkumpul ini hanya sekitar 34 miliar kan itu masih di bawah aset sitaan, itu pun bukan kerugian negara kan, kerugian korban," tutur dia.

Tak hanya itu, pihaknya juga menagih janji Kabareskrim Polri yang menyebutkan uang korban Doni Salmanan bisa kembali, asal membentuk Paguyuban korban Doni Salmanan.

"Saya yakin korban semua ini bukan uang dingin mereka sendiri, ada uang minjem, pinjol, dan lain-lain. Waktu itu Kabareskrim bikin statement kan, uang bisa kembali asal bikin paguyuban, makanya kami di sini kita ikuti aturan Kabareskrim. Jadi bismillah kita ikutin persidangan semoga hasilnya sesuai yang diharapkan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekda Jabar Pastikan Tak Ada WFH bagi ASN di Pelayanan Publik

Sekda Jabar Pastikan Tak Ada WFH bagi ASN di Pelayanan Publik

Bandung
Dicemari Pungli, Pemprov Jabar Evaluasi Pengelolaan Masjid Al Jabbar

Dicemari Pungli, Pemprov Jabar Evaluasi Pengelolaan Masjid Al Jabbar

Bandung
Pengendara Wajib Bayar jika Lewati Portal di Desa Tasikmalaya Ini, Mobil Rp 2.000

Pengendara Wajib Bayar jika Lewati Portal di Desa Tasikmalaya Ini, Mobil Rp 2.000

Bandung
Sejoli Tepergok Mau Kuburkan Bayi Hasil Hubungan Gelap di Jatinangor

Sejoli Tepergok Mau Kuburkan Bayi Hasil Hubungan Gelap di Jatinangor

Bandung
Cerita Polisi Tolong Pemudik Vertigo dan Terjebak di Jalur 'Contraflow'

Cerita Polisi Tolong Pemudik Vertigo dan Terjebak di Jalur "Contraflow"

Bandung
Kronologi Sopir Taksi 'Online' di Bandung Dirampok hingga Alami 70 Jahitan

Kronologi Sopir Taksi "Online" di Bandung Dirampok hingga Alami 70 Jahitan

Bandung
Perjuangan Aiptu Yosep Tangkap Perampok Taksi Online di Bandung

Perjuangan Aiptu Yosep Tangkap Perampok Taksi Online di Bandung

Bandung
Pelaku Pungli Masjid Al Jabbar Ditangkap, Sekda: Saya Minta Maaf

Pelaku Pungli Masjid Al Jabbar Ditangkap, Sekda: Saya Minta Maaf

Bandung
Kronologi Tukang Kebun di Bandung Barat Bunuh Honorer dan Kubur Mayatnya di Dapur

Kronologi Tukang Kebun di Bandung Barat Bunuh Honorer dan Kubur Mayatnya di Dapur

Bandung
Sidak ke Masjid Al Jabbar, Sekda Jabar Ancam Para Pelaku Pungli

Sidak ke Masjid Al Jabbar, Sekda Jabar Ancam Para Pelaku Pungli

Bandung
Libur Lebaran Berakhir, Kebun Raya Cibodas Masih Diserbu Wisatawan

Libur Lebaran Berakhir, Kebun Raya Cibodas Masih Diserbu Wisatawan

Bandung
Pengelolaan Tak Optimal, PAD Pantai Selatan Tasikmalaya Kecil

Pengelolaan Tak Optimal, PAD Pantai Selatan Tasikmalaya Kecil

Bandung
Upah Tak Dibayar, Alasan Tukang Kebun Bunuh dan Cor Pria di Bandung Barat

Upah Tak Dibayar, Alasan Tukang Kebun Bunuh dan Cor Pria di Bandung Barat

Bandung
Pembunuh Pria yang Mayatnya Dicor di Bandung Barat Ternyata Tukang Kebun Kompleks

Pembunuh Pria yang Mayatnya Dicor di Bandung Barat Ternyata Tukang Kebun Kompleks

Bandung
Pembunuh Pria yang Mayat Korbannya Dicor di Bandung Barat Ditangkap

Pembunuh Pria yang Mayat Korbannya Dicor di Bandung Barat Ditangkap

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com