Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Pikap Masuk Jurang di Ciamis, 8 Penumpang Tewas, Korban Bertumpukan di Bak Mobil Terkurung Terpal

Kompas.com - 09/08/2022, 15:51 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah pikap yang mengangkut 17 penumpang mengalami kecelakaan di Blok Werkit, Dusun Cimara, Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada Senin (8/8/2022) pagi.

Kecelakaan tersebut menewaskan delapan penumpang dan sembilan penumpang lainnya luka-luka.

Kecelakaan tersebut terjadi tepat di tikungan Warung Mbah Godek. Menurut Aup (37), Ketua RW 16 Dusun Cimara para korban adalah rombongan keluarga dari Jartiwangi, Kabupaten Majalengka.

Mereka rencananya menghadiri syukuran sunatan di Panjalu. Ada 17 orang yang berada dalam mobil bak terbuka itu.

Baca juga: Rumli Bersama Istri dan Anaknya Jadi Korban Tewas Kecelakaan Pikap di Ciamis, Kendaraan Angkut 17 Orang

“Empat orang di depan termasuk sopir. Lebihnya di dalam bak terbuka mobil. Pakai atap terpal dan baknya pakai penyangga bambu,” ujar Aup di lokasi kejadian, Senin.

Menurut Aup, mobil bak terbuka itu meluncur dari arah Maniis menuju Sukamantri dan melintasi jalan menurun yang berbelok-belok banyak tikungan.

Ketika melintas tikungan dekat warung kopi milik Endang Purnama alias Mbah Godek, mobil bak tersebut tersebut diduga mengalami gangguan rem.

Sehingga, mobil yang seharusnya belok kiri mengikuti tikungan, malah meluncur lurus dan terbang di atas kebun cabai Mang Aep.

Baca juga: Luka Berat, Sopir Pikap Terjun ke Jurang di Ciamis Belum Bisa Diperiksa Polisi

“Tadi itu Mang Aepnya lagi di kebun cabai. Mobil terbang di atas kebun cabai,” ujar Aup.

Setelah terbang melewati kebun cabai Mang Aep sekitar 15 meter, mobil akhirnya terjun ke jurang belakang rumah Mang Alit dan nyungsep di rumpun bambu di dekat dapur milik warga bernama Awi.

“Posisi mobil nyungsep nungging. Kabin depannya ke bawah ringsek menghantam rumpun bambu,” terangnya.

Meski terjun ke jurang sekitar 10 meter tersebut, menurut Aup, tidak ada penumpang yang terpelanting ke luar.

Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung mengevakuasi korban.

Baca juga: Kronologi dan Penyebab Pikap Masuk Jurang yang Menewaskan 8 Orang di Ciamis

“Kami ramai-ramai melakukan evakuasi bersama petugas,” ucap Aup.

Sungguh mengenaskan sebanyak 13 penumpang menumpuk di bak belakang.

Para korban terkurung terpal dan pembatas bambu yang dipasang.

“Korban yang meninggal semuanya ditemukan menumpuk dalam bak terbuka yang dikurung atap terpal itu. Ada 7 orang meninggal di lokasi. Sewaktu dievakuasi sudah meninggal. Kondisinya luka-luka, ada anak-anak kebanyakan orang dewasa,”katanya.

Sementara di kabin ada empat orang yang terdiri daro sopir, dua orang dewas dan seorang anak.

“Sewaktu dievakuasi, keempat penumpang yang di kabin depan masih selamat. Tapi luka-luka. Paling parah kondisi sopir,” ujar Aup.

Baca juga: Cedera di Kepala, Balita Korban Pikap Masuk Jurang di Ciamis Dirujuk ke RSHS Bandung

Sopir yang kemudian diketahui bernama Epeng tersebut terjepit di antara setir dan kabin yang ringsek berada di posisi paling bawah karena kondisi mobil nungging.

“Ada sekitar tiga jam lamanya baru sopir yang tergencet dan terjepit setir itu berhasil dievakuasi ramai-ramai oleh warga dan petugas. Sekitar pukul 11.00 sopir baru berhasil dievakuasi. Yang terakkhir dievakuasi memang sopir,” ungkapnya.

Setelah dievakuasi, langsung dibawa ke puskesmas Sukamantri dan selanjutnya langsung dirujuk ke RSUD Ciamis.

Sekitar pukul 11.30 Senin siang itu, bangkai mobil bak E 8393 YJ berhasil dievakuasi dari lokasi dengan menggunakan satu mobil derek dan mobil tarik ranger dari BPBD Ciamis.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Candra Nugraha | Editor : David Oliver Purba), Tribun Jabar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kekesalan Warga Bandung Barat Belasan Tahun Tuntut Perbaikan Jalan hingga Ancam Golput Pemilu 2024

Kekesalan Warga Bandung Barat Belasan Tahun Tuntut Perbaikan Jalan hingga Ancam Golput Pemilu 2024

Bandung
Sosok Bu Guritno, Lansia yang Tinggal Sendiri Selama 20 Tahun di Rumah Terbengkalai, Dulu Kerja di IPTN

Sosok Bu Guritno, Lansia yang Tinggal Sendiri Selama 20 Tahun di Rumah Terbengkalai, Dulu Kerja di IPTN

Bandung
Lahan Kering di Gunung Manglayang Terbakar, Warga Padamkan Api Pakai Pelepah Pisang

Lahan Kering di Gunung Manglayang Terbakar, Warga Padamkan Api Pakai Pelepah Pisang

Bandung
Unpad: 85 Persen Bahan Baku Produk Kecantikan Masih Impor

Unpad: 85 Persen Bahan Baku Produk Kecantikan Masih Impor

Bandung
5 Wanita di Bandung Dijual 2 Muncikari Prostitusi 'Online'

5 Wanita di Bandung Dijual 2 Muncikari Prostitusi "Online"

Bandung
Jualan Nasi Kuning ala Jusuf Hamka, Nilai Filosofis dan Pengalaman Masa Kecil

Jualan Nasi Kuning ala Jusuf Hamka, Nilai Filosofis dan Pengalaman Masa Kecil

Bandung
Menyusuri 'Jalan Stum' Jalur Bersejarah Era Kolonial Belanda di Garut

Menyusuri "Jalan Stum" Jalur Bersejarah Era Kolonial Belanda di Garut

Bandung
Pantai Cibutun Sukabumi Disebut Terkotor Keempat di Indonesia, Sampah Ganggu Nelayan

Pantai Cibutun Sukabumi Disebut Terkotor Keempat di Indonesia, Sampah Ganggu Nelayan

Bandung
Wanita Lansia yang Hidup Sebatang Kara di Bandung Dievakuasi Dinas Sosial

Wanita Lansia yang Hidup Sebatang Kara di Bandung Dievakuasi Dinas Sosial

Bandung
Pantai di Sukabumi Disebut Terkotor Keempat Se-Indonesia, Pemkab Jadwalkan Pembersihan Massal

Pantai di Sukabumi Disebut Terkotor Keempat Se-Indonesia, Pemkab Jadwalkan Pembersihan Massal

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 3 Oktober 2023: Cerah dan Berawan

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 3 Oktober 2023: Cerah dan Berawan

Bandung
Curug Panjang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Panjang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Bandung
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Kos-kosan Per Jam di Indramayu Disegel Usai Digerebek Puluhan Ibu-ibu

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Kos-kosan Per Jam di Indramayu Disegel Usai Digerebek Puluhan Ibu-ibu

Bandung
2 Eks Kadis dan Ketua Serikat Pekerja di Purwakarta Jadi Tersangka Korupsi, Rugikan Negara Rp 1,8 Miliar

2 Eks Kadis dan Ketua Serikat Pekerja di Purwakarta Jadi Tersangka Korupsi, Rugikan Negara Rp 1,8 Miliar

Bandung
Deklarasi Dukung Ganjar Jadi Bakal Capres, Ketua PSI Cirebon Disanksi SP 1

Deklarasi Dukung Ganjar Jadi Bakal Capres, Ketua PSI Cirebon Disanksi SP 1

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com