Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jam Kejari Geledah Kantor DPRD Garut, Usut Dugaan Korupsi Rp 1,2 Miliar BOP dan Reses

Kompas.com - 11/08/2022, 08:08 WIB
Ari Maulana Karang,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

GARUT, Kompas.com - Kejaksaan Negeri Garut menggeledah Kantor DPRD Garut, Rabu (10/8/2022).

Penggeledahan dilakukan untuk mencari alat bukti kasus dugaan korupsi biaya operasional (BOP) dan reses anggota DPRD Garut tahun 2014-2019.

Baca juga: Usai Diretas dengan Tampilan Kasus Brigadir J, Situs Kejari Garut Dinonaktifkan dan Segera Diganti yang Baru

Kepala Kejaksaan Negeri Garut, Neva Sari Susanti, membenarkan adanya aksi penggeledahan yang dipimpin Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Garut.

Baca juga: Peretas Situs Kejari Garut Bernama Opposite 68890, Tampilkan Wajah Ferdy Sambo dan Kasus Brigadir J

"Sekarang ini tahapannya penyidikan. Penyidikan itu titik beratnya pada mengumpulkan alat bukti," katanya.

Pengumpulan alat bukti ini, menurut Neva, dilakukan untuk menguatkan siapa yang akan menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi BOP dan dana reses anggota DPRD Garut periode 2014-2019 tersebut.

Penggeledahan juga dilakukan untuk melengkapi berkas-berkas atau dokumen-dokumen yang kurang

Neva mengaku pihaknya masih melakukan penghitungan jumlah kerugian negara dari kasus dugaan korupsi dan dana reses tersebut.

Namun, dari gelar perkara yang dilakukan, Kasi Pidsus, perhitungan kasarnya kerugian negara bisa mencapai Rp 1,2 miliar.

Dia berharap apa yang dilakukan bisa menjawab keinginan masyarakat Garut agar Kejari Garut melakukan penegakan hukum pada kasus dugaan tindak pidana korupsi ini.

4 Jam geledah kantor DPRD Garut

Proses penggeledahan dilakukan mulai pukul 10.00 Wib. Tim Kejari Garut langsung masuk ke ruang kerja Sekretariat DPRD Garut.

Sekitar pukul 14.00 Wib, tim Kejari tampak keluar dari kantor DPRD Garut dengan membawa sejumlah tas berukuran besar yang diduga berisi dokumen yang mereka cari.

Dihubungi terpisah, Pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padjadjaran, Hasanuddin, mengatakan, sejak awal DPRD Garut kooperatif dalam pemeriksaan, tidak mungkin dilakukan penggeledahan.

"Kalau DPRD kooperatif, harusnya tidak ada penggeledahan. DPRD bisa menyerahkan ke kejaksaan. Dokumen ini penting untuk alat bukti agar kasusnya terang benderang," katanya.

Hasan melihat, pengumpulan alat bukti tidak harus selalu dilakukan dengan penggeledahan.

Karenanya, Hasan menilai selama ini DPRD Garut tidak kooperatif dalam pengungkapan perkara dugaan korupsi BOP dan dana reses DPRD Garut.

"Kita apresiasi Kejari yang berusaha keras mencari alat bukti, jika terbukti DPRD tidak kooperatif, unsur pimpinan bisa kena sanksi, makanya harus ada evaluasi di DPRD," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Bandung
Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Bandung
Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Bandung
Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Bandung
Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Bandung
HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

Bandung
Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Bandung
Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Bandung
Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Bandung
Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Bandung
Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pupuk Kujang Resmikan Pabrik Dry Ice dengan Investasi Rp 9,8 Miliar

Pupuk Kujang Resmikan Pabrik Dry Ice dengan Investasi Rp 9,8 Miliar

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com