Heni Kurniasih, salah satu panitia Linggarjati Fashion Week menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian banyak warga untuk turut serta meramaikan museum bersejarah perjanjian linggarjati pada momen 17 Agustus tahun ini.
Kami berinisiatif untuk mengawinkan antara kegiatan tahunan ini dangan yang sedang ngetren saat ini.
“Awalnya seru-seruan untuk menghibur seluruh pihak yang ikut serta pasang bendera. Tapi ada ide untuk fashion week di depan tugu monumen ini. Akhirnya kita gabungkan acara pemasangan bendera dengan fashion show yang lagi nge-tren, menjadi Linggarjati Fashion Week,” kata Heni kepada Kompas.com di lokasi.
Baca juga: Profil Singkat Dewi Centong, Camat Payakumbuh yang Dimutasi Usai Bergaya ala Citayam Fashion Week
Lokasi ini sudah dipilih sejak tahu 2015, menjadi salah satu lokasi peringatan 17 Agustus di Kabupaten Kuningan.
Pasalnya, Museum Sejarah Linggarjati memiliki nilai sejarah yang kuat terhadap Perjuangan Kemerdekaan Indonesia.
Hasilnya positif, sejumlah warga utamanya para pelajar banyak yang antusias. Mereka ingin mencoba hal seperti yang sedang ramai di Citayam Fashion Week.
Bahkan melalui ini, mereka semakin menambahkan kecintaan terhadap momen peringatan ulang tahun tanah air kelahiran, yakni Indonesia.
Riska, salah satu peserta Linggarjati Fashion Week, mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Baca juga: Dicopot karena Tiru Tren Citayam Fashion Week, Camat Payakumbuh Dinilai Langgar Norma Kesopanan
Dia sengaja merubah wajahnya dengan dua karakter, yakni karakter baik dan karakter buruk.
Di tengah penampilannya, dia memberikan hormat kepada merah putih sebagai lambang penghormatan dan kecintaan terhadap Indonesia.
Dia menyampaikan, baik buruknya seorang warga, dia harus tunduk dan patuh terhadap Indonesia.