Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Abah Ropih, Pionir Trotoar Braga Bandung Jadi Display Lukisan Seniman

Kompas.com - 16/08/2022, 11:59 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Salah satu kawasan wisata kebanggaan Kota Bandung adalah Braga. Selain kental dengan sejarahnya, kawasan ini merupakan display lukisan seniman Bandung.

Uniknya, display lukisan tidak dilakukan di tempat tertutup. Melainkan di sepanjang Jalan Braga. Lantas siapa pionir Braga menjadi display lukisan ini?

Ketua Dewan Kesenian Kota Bandung, Rahmat Jabaril mengatakan, pionir tersebut bernama Abah Ropih, salah satu tokoh seniman Kota Bandung.

Baca juga: Terinspirasi Citayam Fashion Week, Brand Lokal Bandung Inisiasi Braga Fashion Week

Rahmat mengatakan, pada 80 hingga 90-an, Jalan Braga sepi. Kondisi Braga mulai berubah sejak Abah Ropih, tokoh seniman Kota Bandung menginisiasi trotoar sebagai display karya lukisan para seniman di tahun 2000.

"Akhirnya dari sana Braga jadi punya daya tarik tersendiri. Malah banyak orang yang ikut berkarya dan berjualan di sana, sehingga terbangun suasana lain tentang Jalan Braga," ujar Rahmat, dalam rilisnya, Selasa (16/8/2022).

Hadirnya para seniman lukisan di Braga berdampak pada munculnya bentuk ekonomi kreatif lain di sana, seperti fotografi dan kuliner.

Selain itu, Abah Ropih ingin menjadikan Braga sebagai tempat pembelajaran seni.

"Keinginan Abah Ropih, Jalan Braga bisa menjadi perguruan seni secara tidak langsung, seperti 'universitas terbuka'. Semua orang bisa belajar di sana dengan para senior. Siapa pun boleh belajar dan berjualan," ungkapnya.

Baca juga: Pemkot Bandung Akan Kembali Percantik Jalan Braga

Bagi Rahmat, Abah Ropih merupakan salah satu tokoh seniman yang multitalent.

Abah tak hanya fokus pada seni rupa, tapi juga mengeksplorasi seni lainnya, seperti musik tradisional, sehingga bisa merangkul semua seniman di Kota Bandung.

Selain sebagai pelukis, Abah Ropih juga penggagas ruang kreatif di Jalan Braga.

"Dulu, tidak begitu banyak cafe di Braga, paling adanya toko buku. Apalagi kalau ke arah Braga Selatan, itu justru banyak toko yang tutup. Sekarang mulai banyak cafe di daerah sana sejak mulai ramainya lukisan yang berjualan di sekitarnya," ucap Rahmat.

Ia mengaku, orang luar Bandung mengenal Braga sebagai kawasan seni, terutama seni lukis. Sehingga, jika ada yang ingin membeli karya lukis, mereka langsung tahu tempat yang paling tepat adalah Braga.

"Braga ini dijadikan sebagai jalan seni, menjadi aset wisata Kota Bandung. Tinggal bagaimana Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bisa memperluas kolaborasi dengan dan memfasilitasi para seniman untuk bisa menghidupkan usaha di kawasan Braga," jelasnya.

Baca juga: Sejarah Braga Jalan Legendaris di Kota Bandung, Dulu Akses Menuju Gudang Kopi

Ia menambahkan, pendapatan daerah Kota Bandung sebagian besar merupakan dari hasil kreativitas masyarakat yang bernilai seni.

Sehingga Kota Bandung dikenal masyarakat luas sebagai pusatnya para seniman. Bahkan, banyak seniman Kota Bandung yang menginspirasi terciptanya festival besar di kota-kota lain.

"Kita juga berharap, setiap tahun Pemkot bisa mengadakan festival seni. Misalnya setiap Desember ada festival seni di Braga, mulai dari seni tradisional sampai ke seni kontemporer," tuturnya.

"Bisa menciptakan branding kalau braga itu semacam barometer kesenian di Kota Bandung," imbuh Rahmat.

Baca juga: Braga Culinary Night Pertama Kali Digelar di Bandung

Oleh karena itu, Rahmat berharap, agar di setiap RW bisa tersedia program kesanggaran sebagai penyalur bakat para pemuda di tataran paling kecil.

"Kalau mereka bisa terlatih dan terdidik di RW, Pemkot Bandung bisa melibatkan para seniman yang sudah terlatih di setiap daerah ini," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com