Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capai 26,4 Persen, Ini Penyebab Kasus Stunting di Kota Bandung Masih Tinggi

Kompas.com - 16/08/2022, 13:47 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Kasus kekurangan gizi atau stunting di Kota Bandung masih cukup tinggi. Hal ini sesuai dengan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021.

Menurut data SSGI 2021, stunting di Kota Bandung berstatus kuning dengan prevalensi mencapai 20-30 persen.

Secara presentase, menurut data yang sama, kasus stunting di Kota Bandung saat ini mencapai 26,40 persen.

Berdasarkan data tersebut, Kota Bandung masih termasuk dalam 10 besar kabupaten dan kota dengan prevalensi stunting tertinggi di Jawa Barat, di bawah Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung Barat, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Cirebon.

Baca juga: Garut Berstatus Merah, Daerah dengan Angka Stunting Tertinggi di Jabar

Meski terbilang masih cukup tinggi, namun kasus stunting di Kota Bandung mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2019, menurut data SSGBI, kasus stunting di Kota Bandung mencapai 28,12 persen.

Menurut data Penilaian Kinerja Kota Bandung dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Stunting Tahun 2021 yang diterima Kompas.com dari Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota Bandung, Senin (15/8/2022), dijelaskan bahwa terdapat 15 daerah yang menjadi prioritas lokasi fokus (Lokus) stunting di Kota Bandung.

Dari 15 daerah tersebut, kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong, menjadi wilayah dengan jumlah kasus balita stunting tertinggi, yakni 96 anak.

Disusul Kelurahan Kujangsari (88 balita), Antapani Tengah (85), Ciroyom (77), dan Caringin (57).

Baca juga: Ajak ASN Jadi Orang Tua Asuh Anak Stunting, Pj Wali Kota Ambon: Mari Dimulai dari Kita

Berdasarkan analisis perhitungan kerentanan yang dilakukan sesuai 20 cakupan indikator tahun 2021, permasalahan sanitasi dasar, penanganan remaja, dan pola konsumsi masyarakat menjadi penyebab terbesar stunting di Kota Bandung.

Selain itu, pandemi Covid-19 juga berpengaruh terhadap kondisi stunting di Kota Bandung, karena menimbulkan keterbatasan kegiatan pengukuran dan pemantauan balita, naiknya angka stunting baru, serta peningkatan jumlah warga miskin.

Oleh sebab itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama jajarannya akan menerapkan sejumlah strategi untuk menurunkan angka stunting di Kota Bandung yang ditargetkan menjadi 19,01 persen pada tahun 2023.

Adapun strategi tersebut yakni, meningkatkan kolaborasi di setiap tingkatan, percepatan program penurunan stunting, bertambahnya peran lembaga swasta dan masyarakat, naiknya edukasi masyarakat, mendorong kemampuan kelompok masyarakat yang terlibat, dan perbaikan manajemen data terkait stunting.

Untuk menjalankan program intervensi penurunan stunting, Pemkot Bandung menyediakan anggaran lebih dari Rp 294 miliar pada tahun 2021.

Baca juga: Soal Kasus Stunting di Kota Malang, Dinkes: Yang Tinggi di Kecamatan Lowokwaru

Jawa Barat waspada stunting

Ketua Tim Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting Nasional, Hasto Wardoyo mengatakan, Jabar adalah salah satu dari 12 provinsi di Indonesia yang memiliki prevalensi stunting tertinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Bandung
Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Bandung
6 'Debt Collector' yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

6 "Debt Collector" yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

Bandung
Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Bandung
Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com