Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Soekarno Ditangkap di Solo dan Dijebloskan di Penjara Banceuy...

Kompas.com - 17/08/2022, 09:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pada tahun 1928, Sukarno membentuk Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) yang merupakan federasi dari PNI (Partai Nasional Indonesia).

Saat hari Minggu di tahun 1029, Sukarno mengikuti rapat besar di Madiun, Jawa Timur dengan lautan manusia.

Saat pidato, Sukarno kemudian ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. Namun ia dibebaskan setelah mendapatkan peringat keras.

Diceritakan dalam Buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat, lima hari setelah kejadian tersebut, Sukarno harus pergi ke Kota Solo untuk menghadiri rapat umum.

Baca juga: Kisah Asmara Orangtua Sukarno, Guru Soekemi yang Jatuh Cinta Pada Gadis Bali

Istri Sukarno, Inggit sempat meminta sang suami untuk membatalkan perjalanan karena merasakan firasat tak baik.

Namun Sukarno tetap berangkat. Usai mengadakan serangkaian rapat umum di Solo, Sukarno menginap di rumah Suyudi, seorang pengacara dan juga anggota PNI.

Jarak rumah Suyudi hanya 2 kilometer dari lokasi rapat umum.

Pada 9 Desember 1929, sekitar pukul 5 pagi saat suasana masih gelap penghuni rumah terbangun dengan gedoran pintu yang cukup keras.

Gatot Mangkupraja yang menginap di rumah tersebut adalah orang pertama yang membuka pintu dan masuk seorang inspektur Belanda serta 6 polisi pribumi.

Baca juga: Peci Hitam Soekarno

Inspektur pun bertanya keberadaan Sukarno.

Saat itu Sukarno tidur di kamar di sebelah kamar Suyudi. Dengan tenang, Sukarno bangkit dari tempat tidur dengan masih mengenakan piyama.

Sukarno ditangkap dan dilarang membawa barang apapun termasuk tak boleh membawa pakaian ganti. Di luar rumah ada 50 polisi yang mengepung kompleks dengan tiga kendaraan.

Sukarno dan Gatot kemudian dimasukkan kedalam mobil kedua. Ikut juga ditangkap Suhada, sopir tua yang membawa Sukarno menuju Solo.

Mereka kemudian dibawa ke Mergangsan, penjara untuk orang sakit jiwa. Setelah diperiksa, mereka bertiga dilarang berbicara dan dimasukkan dalam sel.

Baca juga: Kisah Soekarno dan Petani Marhaen di Bandung

Setelah satu hari satu malam, tiga orang termasuk Sukarno dibawa ke stasiun dan dinaikkan ke kereta api.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com