Selama 12 jam mereka menempuh perjalanan dengan pengawalan ketat hingga tiba di Cicalengka, daerah pinggiran yang jaraknya 30 kilometer dari Bandung.
Dengan sedan hitam, Sukarno dibawa ke Rumah Penjara Banceuy.
Banceuy adalah penjara kelas bawah yang dibangun pada abad ke-19. Saat Sukarno datang, penjara tersebut dalam kondisi kumuh, bobrok dan usang.
Di dalamnya ada dua macam sel yakni untuk tahanan politik dan satu lagi untuk tahanan pepetek. Pepetek adalah sejenis ikan murah yang biasa dimakan orang miskin, adalah julukan orang desa.
Tahanan pepetek tidur di atas lantai. Sementara tahanan politik tidur di atas ranjang besi kecil yang dialasi dengan tikar jerami setebal karton.
Rangsumnya dinamakan makanan pepetek, nasi beras merah dan sambal.
Baca juga: Megawati Resmikan Jalan dan Patung Soekarno di Masohi, Maluku Tengah
Saat masuk ke Banceuy, rambut Sukarno dipotong pendek hingga gundul. Ia kemudian menggunakan seragam tahanan warna biru dengan nomor di punggungnya.
Sukarno kemudian dimasukkan ke Blok F. Satu petak berisi 36 sel menghadap ke lapangan kumuh dan 32 sel di antaranya kosong.
Berawal dari satu sudut, empat sel dengan nomor berurutan terisi. Sukarno di sel nomor 5. Gatot di sel nomor 7. Menyusul Maskun dan Supriadinata ikut dipenjara. Dua orang pengurus PNI itu dimasukkan berturut-turut ke nomor sembilan dan sebelas.
Maskun dan Supriadinata ditangkap di Bandung di hari yang sama dengan penangkapan Sukarno. Di saat yang sama juga dilakukan juga penggeledahan di seluruh Jawa. Ribuan orang ditahan termasuk 40 orang tokok PNI.
Baca juga: Patung Soekarno di PLBN Motamasin Jadi Obyek Swafoto Warga NTT
Sukarno dalam buku tersebut menceritakan jika selnya hanya memiliki lebar 1,5 meter yang separuhnya dipakai untuk pelbed.
Sel itu tak memiliki jendela atau jeruji untuk mengintip keluar.
Tiga dinding berupa tembok mulai dari lantai hingga langit-langit. Sementara pintu sel terbuat dari besi hutam yang kokok dengan sebuah lubang kecil untuk mengintip.
Tepat setinggi mata ada sebuah celah untuk mengintip lurus ke luar. Tidak bisa ke bawah, ke atas atau ke samping.