Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Ada Praktik Perdukunan, Wagub Jabar Bakal Data Pesantren

Kompas.com - 23/08/2022, 15:27 WIB
Putra Prima Perdana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengaku akan menggandeng Majelis Masyayikh untuk menginventarisasi pesantren.

Majelis Masyayikh adalah lembaga yang dibentuk oleh Kementerian Agama (Kemenag), bentuk dari rekognisi negara terhadap kekhasan pendidikan pesantren melalui proses penjaminan mutu yang dilakukan dari, oleh, dan untuk pesantren.

"Kami sedang konsul dengan Majelis Masyayikh, kemudian juga kami akan segera membentuk Dewan Masyayikh. Setelah ada isyarat dari Majelis Masyayikh, kita akan menginventarisasi mana pesantren, mana bukan pesantren," kata Uu saat ditemui di Mal Pelayanan Publik Kota Bandung, Jalan Cianjur, Kota Bandung, Selasa (23/8/2022).

Baca juga: Ganjar Usulkan Perda untuk Sejajarkan Pesantren dengan Pendidikan Formal

Uu menambahkan, upaya menginventarisasi pesantren merupakan tanggapan atas kekhawatiran di masyarakat terhadap dugaan adanya praktik perdukunan berkedok pesantren.

"Sekarang masyarakat itu pabaliut (kebingungan) ada yang mengatasnamakan pesantren, padahal di dalamnya bukan pesantren," jelasnya.

Meski tidak menyebutkan ada pesantren yang melakukan praktik perdukunan, Uu mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama, terutama datang kepada dukun untuk meminta sesuatu.

"Saya tidak bisa menyebutkan ada, tapi kami sedang berkonsultasi dengan Majelis Masyayikh ingin segera menertibkan pesantren di Jabar. Kalau kita punya keinginan, harapan sesuatu, kita sudah ada salurannya dengan berdoa, ikhtiar, jangan sampai kita punya sesuatu, datang ke yang lain, tapi tidak sesuai dengan norma agama," bebernya.

Baca juga: 20 Santriwati Dicabuli Pimpinan Pondok Pesantren di Katapang Bandung

Penertiban pesantren, sambungnya, juga untuk memastikan pemilik hingga pengajar-pengajar di pesantren jelas asal usul keilmuannya.

"Kalau seseorang kiai itu harus jelas gurunya dari mana. Kalau di Indonesia gurunya wali songo, itu tidak lepas dari itu. Sekarang tiba-tiba ada orang mesantren-nya tidak, dengan mengatasnamakan diri kiai, ustaz, pakai kopiah haji, pakai sorban dan yang lainnya, orang percaya sebagai kiyai tetapi melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma dan kehidupan agama," bebernya.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kebakaran Landa Pasar Leuwiliang Bogor, 7 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan

Kebakaran Landa Pasar Leuwiliang Bogor, 7 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan

Bandung
Bawaslu Bandung Minta Kades dan ASN Tak Hadiri Apel Akbar yang Digelar Anies-Cak Imin

Bawaslu Bandung Minta Kades dan ASN Tak Hadiri Apel Akbar yang Digelar Anies-Cak Imin

Bandung
Kemarau Panjang, Situ Gede Tasikmalaya Berubah Jadi Tempat Balap Motor

Kemarau Panjang, Situ Gede Tasikmalaya Berubah Jadi Tempat Balap Motor

Bandung
Kelabui Petugas, Pembunuh di Bandung Semprot Jasad Pasangannya dengan Parfum

Kelabui Petugas, Pembunuh di Bandung Semprot Jasad Pasangannya dengan Parfum

Bandung
Kenal di Medsos, Anak Usia 11 Tahun di Bandung Jadi Korban Pencabulan

Kenal di Medsos, Anak Usia 11 Tahun di Bandung Jadi Korban Pencabulan

Bandung
Pria di Bandung Bunuh Pasangan, Jenazah Korban Disembunyikan di Bawah Kasur

Pria di Bandung Bunuh Pasangan, Jenazah Korban Disembunyikan di Bawah Kasur

Bandung
Tengkorak Berambut Panjang Ditemukan Warga di Gunung Geulis Bandung Barat, Identitas Masih Misterius

Tengkorak Berambut Panjang Ditemukan Warga di Gunung Geulis Bandung Barat, Identitas Masih Misterius

Bandung
Kekeringan di Jabar Terus Meluas, 22 Kota dan Kabupaten Terdampak

Kekeringan di Jabar Terus Meluas, 22 Kota dan Kabupaten Terdampak

Bandung
Polisi di Bandung yang Minta Uang ke Korban Begal Bakal Disidang Disiplin

Polisi di Bandung yang Minta Uang ke Korban Begal Bakal Disidang Disiplin

Bandung
Mendag Zulhas Sebut UMKM Bernapas Lega Usai Ada Kebijakan 'Social Commerce' Jualan

Mendag Zulhas Sebut UMKM Bernapas Lega Usai Ada Kebijakan "Social Commerce" Jualan

Bandung
PAN Usung Desy Ratnasari Jadi Calon Gubernur Jawa Barat

PAN Usung Desy Ratnasari Jadi Calon Gubernur Jawa Barat

Bandung
Cabai dan Bawang Dinilai Terlalu Murah, Mendag: Petaninya Bisa Jual Tanah

Cabai dan Bawang Dinilai Terlalu Murah, Mendag: Petaninya Bisa Jual Tanah

Bandung
Sambut Baik Rencana Pelarangan 'Social Commerce', Pedagang di Cianjur: Semoga Awal yang Baik

Sambut Baik Rencana Pelarangan "Social Commerce", Pedagang di Cianjur: Semoga Awal yang Baik

Bandung
Bangunan 3 Lantai di Sukabumi Mendadak Ambruk

Bangunan 3 Lantai di Sukabumi Mendadak Ambruk

Bandung
Korban Begal yang Dimintai Uang Saat Buat Laporan Dapatkan Kembali Sepeda Motornya

Korban Begal yang Dimintai Uang Saat Buat Laporan Dapatkan Kembali Sepeda Motornya

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com