GARUT, KOMPAS.com – Seluruh bangunan kelas SDN Jagabaya 1 yang ada di Kampung Jaringao Desa Jagabaya Kecamatan Mekarmukti, kondisinya sudah rusak berat dan tidak bisa digunakan lagi.
Saat ini, jumlah siswanya hanya tersisa 40 orang. Padahal sebelumnya, jumlah siswa mencapai lebih dari 200 orang.
Kondisi sekolah dengan bangunan rusak berat, membuat para siswa terpaksa belajar di rumah warga yang merupakan mantan kepala sekolah SDN Jayabaya 1.
Sekretaris Komisi IV DPRD Garut Wawan Sutiawan diminta warga untuk melihat kondisi bangunan sekolah yang rusak, pekan lalu.
Baca juga: Ruang Kelas Rusak, Siswa SDN Mekarmulya III Karawang Belajar di Lantai
“Saya datang jam 11 siang, sudah tidak ada siswa, ternyata siswa belajar di rumah warga yang kelas 4 sampai 6,” kata Wawan.
Wawan menuturkan, dari informasi yang didapat dari kepala sekolah SDN Jayabaya 1 yang dihubunginya lewat telepon, seluruh bangunan di sekolah tersebut sudah rusak dan tidak layak digunakan.
Sebelumnya ada dua ruang kelas yang mendapat bantuan, tetapi hanya untuk renovasi ringan.
“Tapi sekarang sudah rusak lagi, parah, sudah tidak layak digunakan. Makanya siswa belajar di rumah Pak Engking, mantan kepala sekolah di sini,” katanya.
Menurut Wawan, murid-murid SDN Jagabaya 1 berasal dari tiga kampung besar yang ada di Desa Jagabaya yaitu Kampung Jaringao, Kandangjaya, dan Wangun.
Karena kondisi sekolah rusak berat, sejak tahun 2017, para orangtua siswa lebih memilih menyekolahkan anaknya ke SDN Jagabaya 2 yang jaraknya lebih dari 3 kilometer dari SDN Jagabaya 1.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.