Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan SDN Jagabaya 1 Rusak Berat, 40 Siswa Belajar di Rumah Warga

Kompas.com - 29/08/2022, 14:50 WIB
Ari Maulana Karang,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Seluruh bangunan kelas SDN Jagabaya 1 yang ada di Kampung Jaringao Desa Jagabaya Kecamatan Mekarmukti, kondisinya sudah rusak berat dan tidak bisa digunakan lagi.

Saat ini, jumlah siswanya hanya tersisa 40 orang. Padahal sebelumnya, jumlah siswa mencapai lebih dari 200 orang.

Kondisi sekolah dengan bangunan rusak berat, membuat para siswa terpaksa belajar di rumah warga yang merupakan mantan kepala sekolah SDN Jayabaya 1.

Sekretaris Komisi IV DPRD Garut Wawan Sutiawan diminta warga untuk melihat kondisi bangunan sekolah yang rusak, pekan lalu.

Baca juga: Ruang Kelas Rusak, Siswa SDN Mekarmulya III Karawang Belajar di Lantai

“Saya datang jam 11 siang, sudah tidak ada siswa, ternyata siswa belajar di rumah warga yang kelas 4 sampai 6,” kata Wawan.

Wawan menuturkan, dari informasi yang didapat dari kepala sekolah SDN Jayabaya 1 yang dihubunginya lewat telepon, seluruh bangunan di sekolah tersebut sudah rusak dan tidak layak digunakan.

Sebelumnya ada dua ruang kelas yang mendapat bantuan, tetapi hanya untuk renovasi ringan.

“Tapi sekarang sudah rusak lagi, parah, sudah tidak layak digunakan. Makanya siswa belajar di rumah Pak Engking, mantan kepala sekolah di sini,” katanya.

Menurut Wawan, murid-murid SDN Jagabaya 1 berasal dari tiga kampung besar yang ada di Desa Jagabaya yaitu Kampung Jaringao, Kandangjaya, dan Wangun.

Karena kondisi sekolah rusak berat, sejak tahun 2017, para orangtua siswa lebih memilih menyekolahkan anaknya ke SDN Jagabaya 2 yang jaraknya lebih dari 3 kilometer dari SDN Jagabaya 1.

“Anak-anak berangkat sekolah pakai motor karena jauh, itu juga untuk yang punya motor, bagaimana kalau tidak. Tahun ini siswa kelas 1 (di SDN Jayabaya 1) hanya ada 4 orang, mana ada orangtua yang mau menyekolahkan anaknya di sekolah ini,” katanya.

Dari tiga ruang kelas yang ada, menurut Wawan, salah satu ruang kelas sudah tidak bisa digunakan karena tidak beratap.

Sementara dua ruang kelas lain, masih beratap tetapi bangunannya rusak berat dan berisiko tinggi jika digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Melihat kondisi tersebut, Wawan pun merekomendasikan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut untuk membangun kembali sekolah tersebut. Karena, saat ini warga dari tiga kampung di Desa Jagabaya, kesulitan menyekolahkan anak mereka.

“Kita rekomendasikan sekalian saja di relokasi, karena lokasinya juga berada di tanah tebing, rawan longsor, tapi tidak jauh dari tiga kampung ini,” katanya.

Baca juga: Ruang Kelas Rusak, Siswa SD Cianjur Belajar di Bawah Pohon

Wawan juga mengingatkan, karena kondisi semua bangunan sudah rusak parah, Dinas Pendidikan jangan sampai mengambil langkah menggabungkan sekolah ini dengan sekolah yang sudah ada.

“Jangan sampai dimerger, karena sekolah terdekat SDN Jagabaya 2 juga lokasinya sangat jauh,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com