Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Siswa SD di Cianjur Positif HIV AIDS, Tertular dari Orangtua, Kini Semuanya Yatim Piatu

Kompas.com - 30/08/2022, 15:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 12 siswa SD di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dinyatakan positif HIV/AIDS karena terpapar dari orangtuanya.

Hal tersebut disampaikan Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Cianjur, Hilman pada Senin (29/8/2022).

Ia menyebut 12 siswa tersebut kini berstatus yatim piatu setelah orangtuanya meninggal karena HIV/AIDS.

Mereka rata-rata berusia 10 tahun dan 12 tahun. Serta duduk di bangku kelas 5 SD dan 6 SD. Dua belas siswa tersebut tersebar di beberapa sekolah yang ada di kawasan Cianjur.

Baca juga: Belasan Murid SD di Cianjur Positif HIV/AIDS

Mereka diketahui sebagai ODHA (orang dengan HIV/AIDS) setelah tes sukarela orangtua serta pemeriksaan kesehatan saat sang anak dalam kondisi sakit.

“Data ini diperoleh dari hasil pemeriksaan kesehataan saat si anak sakit, dan ada juga dari VCT atau tes sukarela orangtua mereka,” ujar dia.

Ia juga menjelaskan 12 siswa SD tersebut terpapar HIV/AIDS sejak lahir dari sang ibu yang juga positit HIV.

Menurutnya angkat HIV/AIDS di kalangan ibu rumah tangga cukup tinggi karena terpapar dari suaminya sendiri.

Baca juga: Kasus HIV/AIDS di Cianjur Meningkat, Penanganan Terseok-seok karena Anggaran

“Mereka ini ODHA sejak lahir yang ditularkan dari orangtuanya. Kasus IRT (ibu rumah tangga) yang positif HIV di Cianjur sendiri memang terbliang tinggi. Rata-rata mereka tertular dari suaminya,” tutur Hilman.

Karena berstatus sebagai yatim piatu, 12 anak tersebut saat ini tinggal dengan kakek nenek dan kerabat orangtuanya masing-masing

Menurutnya rata-rata mereka berasal dari keluarga tidak mampu hingga KPA Cianjur menggalang donasi untuk mmebantu pemenuhan biaya sekolah serta kebutuhan sehari-hari.

Selain itu pihaknya juga menjamin pasokan obat untuk 12 siswa SD tersebut.

Baca juga: Selain Usulkan Poligami dan Pernikahan Cegah HIV/AIDS, Wagub Jabar Sebut Edukasi Seks Juga Penting

“Alhamdulilah ada warga yang bersedia membantu secara rutin, baik bantuan uang juga kebutuhan sehari-hari, seperti paket sembako,” ujar dia.

Walaupun rutin konsumsi obat dan kondisinya sehat, mereka tak mengetahui statusnya sebagai ODHA.

“Suatu saat nanti tentunya harus tahu, dan pihak keluarganya lah yang harus memberitahukannya," ujar Hilman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com