Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tari Tradisional Jawa Barat, dari Jaipong hingga Kamonesan

Kompas.com - 03/09/2022, 23:05 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Tari tradisional termasuk dalam ragam seni dan budaya daerah yang diwariskan secara turun temurun.

Seperti beberapa tari tradisional asal Jawa Barat yang masih dapat dinikmati hingga saat ini.

Baca juga: Tari Jaipong: Gerakan, Pola Lantai, Properti, Iringan, dan Maknanya

Keindahan gerak tubuh, kostum, serta iringan menjadi salah satu daya tarik dari tarian tradisional Jawa Barat.

Baca juga: Tari Merak: Gerakan, Pola Lantai, Properti, Iringan, dan Maknanya

Tari Tradisional Jawa Barat

Berikut adalah beberapa tari tradisional Jawa Barat yang cukup populer dan dikenal masyarakat.

Baca juga: Tari Serimpi: Gerakan, Pola Lantai, Properti, Iringan, dan Maknanya

1. Tari Jaipong

Tari Jaipong merupakan salah satu tari tradisional yangpaling populer di Jawa Barat.

Tari Jaipong diciptakan oleh Gugun Gumilar sekitar tahun 1960-an yang terinspirasi dari kesenian rakyat Jawa Barat, seperti Ketuk Tilu, Kliningan, serta Ronggeng.

Tari Jaipong memiliki irama cepat dan bersemangat dan terdiri dari beberapa bagian.

Bagian Bukaan digunakan untuk mengawali tarian, Pencukan berupa gerakan bertempo cepat, Ngala berupa gerakan patah-patah, dan Mincid untuk gerakan perpindahan dari satu gerak ke gerak lain.

Tari Jaipong kerap digunakan sebagai tarian penyambut tamu yang berkunjung oleh masyarakat Jawa Barat.

2. Tari Ketuk Tilu

Tari Ketuk Tilu adalah tarian dalam upacara adat untuk menyambut musim panen.

Tarian ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada dewi padi dalam kepercayaan masyarakat Sunda.

Nama Tari Ketuk Tilu berasal dari alat musik pengiring yang mengeluarkan tiga suara, yaitu rebab, kendang, dan kulanter.

Saat ini Tari Ketuk Tilu tak hanya dilakukan ketika musim panen, namun menjadi tarian hiburan masyarakat.

3. Tari Merak

Tari Merak adalah tarian tradisional Jawa Barat yang diciptakan oleh seniman Sunda Raden Tjetje Somantri.

Tari ini menggambarkan tentang kehidupan burung merak dengan gerakan lenggak lenggok yang indah.

Kostum Tari Merak juga menggambarkan keanggunan burung merak dengan mahkota dan sayap dengan corak yang indah.

4. Tari Boboko Mangkup

Tari Boboko Mangkup berasal dari kata boboko yang berarti bakul atau tempat nasi sebagai lambang kehidupan masyarakat Sunda.

Tari Boboko Mangkup oleh 12 orang yang terdiri dari satu penari pria, lima penari wanita, dan enam penari anak-anak.

Properti yang digunakan berupa boboko besar atau bakul yang diletakkan dengan posisi mangkup atau telungkup.

Tari tradisional ini menggambarkan kondisi masyarakat yang sedang kesulitan.

5. Tari Baksa

Tari Baksa merupakan tarian yang menggambarkan keperkasaan seorang prajurit yang bertanggung jawab atas keselamatan raja dan keluarganya dari serangan musuh.

Sebelum ditarikan, biasanya akan dinyanyikan syair berisi sejarah Tari Baksa oleh seorang tokoh.

Tari Baka diiringi lagu Sonteng yang artinya kuat dan ringan yang dimainkan dengan gamelan renteng atau gong renteng.

Busana para penari Baksa terdiri dari ikat kepala, baju rompi warna hitam, celana singkel warna hitam, kain batik liris warna putih, sampur warna kuning, dan sumping melati di telinga kanan.

Tari Baksa ini biasanya ditampilkan dalam upacara adat, baik upacara yang ada di keraton maupun rakyat biasa.

6. Tari Ronggeng Gunung

Tari Ronggeng Gunung adalah tari tradisional dari Kabupaten Ciamis, tepatnya Kecamatan Banjarsari.

Ronggeng berasal dari kata renggana dari Bahasa Sansekerta yang memiliki arti perempuan pujaan hati.

Tarian ini merupakan sebuah kesenian dengan peran utamanya ronggeng atau penari perempuan.

Tarian ini dijadikan sebagai sarana ritual untuk menghormati Dewi Sri dan hiburan setelah melepas lelah selesai melakukan satu periode menanam padi.

Beberapa nilai dan konsep penyajian Ronggeng Gunung mengalami perubahan disesuaikan dengan norma dan tata krama yang berlaku seperti larangan penari bersentuhan langsung dengan penari dan penonton laki-laki yang ikut menari ronggeng.

7. Tari Cikeruh

Tari Cikeruh atau Cikeruhan memiliki ciri khas sendiri dengan unsur gerak ketuk tilu atau pencak silat yang kental.

Tari cikeruh ditarikan oleh laki-laki dan perempuan secara berpasangan dengan gerakan yang tegas dan dinamis.

Penari pria berkarakter kuat, gagah, dan penggoda, sementara penari wanita atau ronggeng berkarakter centil.

8. Tari Buyung

Tari Buyung merupakan tarian tradisional yang dimainkan saat diadakan ritual seren taun.

Istilah Buyung diambil dari jenis tanah liat yang dipakai oleh kaum perempuan zaman dulu untuk mengambil air.

Tarian ini dilakukan dengan menopang kendi tanah liat, yang pada zaman dahulu disebut dengan 'buyung'.

Penari Tari Buyung terdiri dari penari wanita sebanyak 12 orang dan setiap penari mengenakan baju kebaya, lengkap dengan selendang.

9. Tari Wangsa Suta

Tari Wangsa Suta adalah salah satu jenis tari tradisional asal Jawa Barat.

Tari ini cukup populer karena menggambarkan pertempuran Wangsa Suta yang dilakukan tujuh penari pria.

Para penari mengenakan kostum berwarna kuning khas hulu balang kerajaan.

Tarian ini diiringi musik tradisional seperti musik Bali, namun ditambah seruling

10. Tari Kamonesan

Tari Kamonesan adalah tari tradisional Jawa Barat yang memiliki kesamaan dengan tari Boboko Mangkup.

Para penari Tari Kamonesan membawa bakul atau boboko sebagai properti.

Tari Kamonesan ditarikan secara berkelompok, yaitu delapan orang yang terdiri atas 4 pria dan 4 wanita.

Kostum penari berwarna cerah, seperti biru, merah, hijau, maupun kuning.

Penari pria mengenakan celana pangsi dan ikat kepala, dan penari wanita mengenakan kebaya lengkap dengan penutup kepala.

Sumber:
warisanbudaya.kemdikbud.go.id 
tribratanews.polri.go.id 
bandung.kompas.com 
tribunnewswiki.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com