CIANJUR, KOMPAS.com - Sebuah jembatan gantung yang menghubungkan dua desa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, putus.
Jembatan yang membentang di atas Sungai Cikondang sepanjang 45 meter itu menghubungkan Desa Cibaregbeg dan Desa Karangnunggal, Kecamatan Cibeber.
Jembatan yang diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada 2019 itu pun kini tak bisa diakses.
Baca juga: Ada Ketimpangan Jumlah Siswa, Belasan SD di Cianjur Digabungkan
“Putusnya pas 17 Agustus kemarin, waktu itu kan banyak yang lewat sini (jembatan) dari kampung sana usai nonton bola. Tidak lama tiba-tiba putus, tiangnya yang sebelah sini roboh,” kata Aliyah (50), warga Desa Cibaregbeg saat ditemui Kompas.com di lokasi jembatan, Senin (5/9/2022).
Disebutkan, tidak ada korban jiwa saat kejadian tersebut. Namun sejak itu jembatan tidak bisa lagi dipergunakan.
“Jadinya warga sini harus memutar kalau mau ke Karangnunggal, juga sebaliknya,” ujar dia.
Aliyah menuturkan, sebelum rusak seperti sekarang, kondisi jembatan sudah lama miring.
Kendati begitu, sebagian warga masih memaksakan diri menyebrang demi memangkas jarak tempuh.
Baca juga: Situasi Banjir di Kapuas Hulu Kalbar, Satu Jembatan Putus, Sepeda Motor Tidak Bisa Lewat
“Soalnya kalau lewat sini lebih dekat jaraknya. Selama ini memang banyak dilalui, motor juga sering lewat sini, padahal waktu itu sudah miring,” ucap Aliyah.
Karena itu, ibu satu anak ini berharap, jembatan dapat dibangun kembali secepatnya.
"Kalau tidak lewat jembatan ini, warga harus jalan memutar, jauh jaraknya," ujar Aliyah.
Kepala Seksi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur Ade Wahyudin mengaku telah menerjunkan tim ke lokasi untuk melakukan asessment.
Menurut Ade, putusnya jembatan tersebut akibat salah satu tiang penopang amblas.
“Ada faktor dari ada gerusan air pada pondasi tiang penopangnya, ditambah mungkin karena adanya beban tekanan karena jembatan itu memang aktif dipergunakan warga,” kata Ade saat ditemui di kantornya, Senin.
Karena itu, pihaknya merekomendasikan agar ada penanganan segera mengingat jembatan tersebut merupakan akses penting bagi masyarakat sekitar.
“Sejak tidak bisa digunakan, warga dari dua desa ini harus memutar sejauh dua kilometer untuk beraktivitas sehari-hari,” ujar Ade.
Ade menyebutkan, pembangunan jembatan tersebut dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.