KOMPAS.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Sukamiskin yang terletak di Jalan A.H. Nasution Nomor 114, Cisaranten, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat, memiliki sejarah yang panjang.
Meski kini dikenal sebagai tempat penahanan koruptor, Lapas Sukamiskin dulunya juga pernah digunakan oleh pemerintah kolonial Belanda untuk memenjarakan lawan politiknya, termasuk Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
Sebagai bangunan yang memiliki nilai sejarah, saat ini Lapas Sukamiskin bukan hanya difungsikan sebagai rumah tahanan, tetapi juga tempat wisata bagi masyarakat yang ingin mengetahui perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaannya.
Lapas atau yang sebelumnya disebut Penjara Sukamiskin dibangun pada tahun 1918 di era pemerintahan kolonial Belanda.
Baca juga: Sejarah Pondok Pesantren Modern Gontor, Kisah Berawal dari Desa Kecil Bernama Tegalsari
Arsiteknya, Prof CP Wolff Scjoemaker, merancang bangunan berbentuk trapesium ini dengan gaya khas Eropa.
Dilansir dari laman jabar.kemenkumham.go.id, sejak tahun 1924, Penjara Sukamiskin mulai difungsikan sebagai tempat hukuman bagi kaum intelektual yang dianggap melakukan kejahatan politik karena bertentangan dengan pemerintah Belanda.
Bangunan penjara yang pada masa kolonial Belanda bernama STRAFT GEVANGENIS VOOR INTELECTUELEN tampak seperti kincir angin bila dilihat dari atas.
Setiap blok penjara mengikuti arah mata angin, yakni Blok Barat, Utara, Selatan, dan Timur. Tiap blok memiliki dua lantai yang terhubung melalui bangunan poros di tengahnya yang berbentuk bundar.
Sejak diambil alih oleh Pemerintah Indonesia, fisik Lapas Sukamiskin tak banyak mengalami perubahan. Hanya ada beberapa penambahan bangunan untuk Kantor Kepala Lapas serta sipir yang bertugas.
Baca juga: Sejarah dan Keunikan Masjid Kuno Tegalsari di Ponorogo, Jawa Timur
Selain itu, di halaman gedung juga dibangun patung seorang ibu yang sedang menggendong anaknya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.