Peserta aksi juga membakar ban bekas tepat di tengah lampu merah. Mereka membentangkan sejumlah spanduk dan juga poster berisi kecaman terhadap kenaikan harga BBM.
Triyas Muhamad Purnawarman, koordinator aksi ojek online menyampaikan, aksi ini gabungan dari pekerja ojek online dari wilayah III Cirebon, yakni Cirebon - Indramayu - Majalengka dan Kuningan yang berjumlah sekitar 1.500 orang.
Mereka bersama-sama menyuarakan aspirasinya yakni menolak dengan tegas kenaikan harga bbm yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Ojek online adalah salah satu bagian yang paling terdampak atas kenaikan BBM. Ojek online setiap saat bekerja di jalanan dan BBM adalah bahan utama untuk dapat berkerja. Kenaikan BBM sangat sangat memberatkan,” kata Triyas kepada Kompas.com di tengah aksi berlangsung.
Baca juga: Demo Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Blokade Jalan Depan Kantor Gubernur Kaltim, Wagub Temui Massa
Triyas melanjutkan, kenaikan BBM akan berdampak pada meningkatnya modal tiap pekerja. Hal ini juga berpotensi akan menurunkan jumlah penumpang.
Pasalnya, kenaikan BBM juga akan berdampak pada naiknya harga bahan pokok sembako lainnya, yang tentu memberatkan banyak penumpang.
Ribuan peserta aksi ojek online ini kembali melanjutkan longmarch yang dimulai dari Jalan Tuparev Kecamatan Kedawung dengan tujuan akhir kantor Balaikota dan DPRD Kota Cirebon di Jalan Siliwangi. Mereka menuntut kepada pemerintah untuk kembali menurunkan harga BBM
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.