Di Kabupaten Ciamis, bencana tanah longsor terjadi tiga kali, dan merusak 7 bangunan. Satu bangunan rusak berat, tiga bangunan rusak sedang, dan tiga bangunan rusak ringan akibat tanak longsor. Selain itu, ada tiga orang terdampak tanak longsor.
Tak hanya itu, bencana angin puting beliung pun terjadi tiga kali, sebanyak 23 bangunan rumah terdampak, yakni 28 rusak ringan, dan 6 jiwa terdampak.
Di Kabupaten Garut, kejadian banjir terjadi satu kali, sebanyak 4.423 bangunan dan rumah terendam, 18 di antaranya mengalami rusak berat, dan 16.036 jiwa terdampak.
Tak hanya itu, bencana tanah longsor pun terjadi sekali, sebanyak 2 rumah rusak sedang.
Angin puting beliung terjadi 2 kali, dua bangunan terdampak dengan kondisi rusak berat dan ringan, dan 4 jiwa terdampak.
Banjir bahkan memutus beberapa akses jembatan dan merendam 20 desa di 8 kecamatan.
Trending #PrayForGarut pun mengemuka selama 24 jam di Twitter. Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor tertanggal 16 Juli 2022. Status tanggap darurat tersebut terhitung sejak 16 Juli hingga 29 Juli 2022.
Baca juga: Upaya Wujudkan Malang Bebas Banjir 2028, Konstruksi Penghambat Saluran Air Dibongkar
Dihubungi terpisah, Analisis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Jabar Ebet Nugraha mengatakan, guna mengantisipasi musim hujan di Jawa Barat khususnya di empat wilayah ini, pihak BPDB Jabar kerap berkoordinasi dengan sejumlah lembaga terkait khususnya BMKG terkait informasi terkini laporan cuaca.
Apabila BMKG mengeluarkan informasi cuaca hujan dengan intensitas tinggi, biasanya BMKG akan mengeluarkan surat peringatan. Hal ini menjadi salah satu acuan bagi BPBD untuk menginformasikan langkah antisipasi bencana dengan mengedarkan surat ke BPBD di daerah masing-masing di wilayah Jabar.
Tak hanya itu, BPBD juga telah memetakan daerah rawan di Jawa Barat guna mengantisipasi dengan langkah tindakan yang akan dilakukan setiap daerah.
"BPBD pun melakukan koordinasi dengan dinas terkait yang mempunyai peralatan pendukung seperti escavator, mesin pompa dan alat pendukung lainnya, jika bencana terjadi kita langsung koordinasi dengan lembaga terkait yang punya kompetensi tersebut," ucapanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.