Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Driver Ojol di Garut Demo Tolak Kenaikan BBM, Juga Minta Potongan Aplikator Diturunkan

Kompas.com - 08/09/2022, 15:19 WIB
Ari Maulana Karang,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com- Sejumlah driver ojek online yang biasa beroperasi di Garut, Jawa Barat, dari berbagai aplikasi menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Aksi unjuk rasa dimulai pada Kamis (8/9/2022) sejak 09.00 WIB, dari Bundaran Simpang lima Rancabango dengan menggelar orasi terbuka. Sebagian badan jalan pun digunakan jadi tempat orasi.

Usai berorasi di Bundaran Simpang Lima, massa aksi pun melanjutkan aksi ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut untuk menemui anggota dewan.

Baca juga: Ribuan Ojol Makassar Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

Asep Suryana, koordinator unjuk rasa mengungkapkan, ada dua pihak yang menjadi sasaran aksinya yaitu pemerintah dengan tuntutan kenaikan tarif, dan juga pihak aplikator tempat mereka menjadi mitra.

"Kenaikan BBM ini jelas sangat memberatkan kita, makanya kita minta aplikator juga mengurangi potongan," katanya.

Asep Suryana melihat, kebijakan pemerintah saat ini melalui Kementerian Perhubungan menaikan tarif, jika tidak diikuti dengan penurunan persentase potongan dari aplikator, tidak akan memberi dampak bagi para penarik ojek online.

Asep mengakui, setelah kenaikan BBM memang ada peningkatan jumlah pemakai ojek online.

Baca juga: Viral Video Ojol Dilarang Isi Pertalite 2 Kali Sehari, Ini Jatah BBM Per Hari di Makassar

 

Namun, peningkatan ini tidak otomatis membuat pendapatan para penarik ojek online meningkat.

"Memang ada peningkatan meski tidak signifikan, tapu itu juga tidak berdampak pada peningkatan pendapatan," katanya.

Selain soal potongan, Asur juga meminta Kemenkominfo memantau aplikasi-aplikasi ojek online yang bisa disebut liar di Garut karena tidak memiliki staf dan kantor di Garut.

Karena, kehadiran mereka bisa menimbulkan gesekan antar sesama driver ojek online.

"Karena tarifnya tidak rata, jadi bisa menimbulkan gesekan," katanya.

Baca juga: Terdampak Kenaikan Harga BBM, Ojol hingga Sopir Bus di Riau Dapat Bantuan Sembako dari Polisi

EP (42), salah satu driver ojek online dari aplikasi Gojek yang namanya enggan disebutkan mengungkapkan, potongan dari aplikatornya cukup besar.

Tiap orderan yang diterima driver, aplikasi mendapat keuntungan 20 persen dari nilai order dan Rp 1.000 dari tiap orderan.

"Yang Rp 1.000 itu nilainya tetap, selain itu ada lagi biaya potongan 20 persen," katanya.

Makanya, tiap driver yang mendapatkan order dengan jarak terdekat saja dengan tarif rata-rata Rp 11.000, yang bisa diterima oleh driver tidak lebih dari Rp 8000.

"Kalau saya terlalu vokal nanti saya bisa kena PM (Putus Mitra)," katanya.

Baca juga: Cerita Pengemudi Ojol di Makassar Tak Bisa Isi BBM 2 Kali Sehari, Ini Penjelasan Pertamina

Karenanya, menurutnya jika kenaikan tarif yang ditetapkan pemerintah tidak diikuti dengan penurunan persentase potongan dari aplikator.

Kenaikan tersebut disebut tidak memberi dampak besar bagi para driver.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Bandung
Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Bandung
6 'Debt Collector' yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

6 "Debt Collector" yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

Bandung
Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Bandung
Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com