Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagikan 2.500 Sertifikat Tanah Warga Jabar, Menteri ATR/BPN Minta Kanwil dan Kantor Pertanahan Selesaikan Reforma Agraria

Kompas.com - 08/09/2022, 17:36 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto membagikan 2.500 sertifikat hak atas tanah untuk warga Jawa Barat.

Hadi mengatakan, sertifikat tanah yang diserahkan pada warga di Provinsi Jawa Barat ini merupakan hasil dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang dilaksanakan pada enam kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.

Adapun pembagian rinci penerima sertifikat tersebut yakni, Kabupaten Purwakarta sebanyak 320 sertifikat, Kabupaten Bandung sebanyak 500 sertifikat, Kota Bandung sebanyak 400 sertifikat, Kabupaten Sumedang 150 sertifikat, Kota Cimahi 130 sertifikat, dan Kabupaten Bandung Barat 1.000 sertifikat.

Baca juga: Jokowi Bagi-bagi 2.500 Sertifikat Tanah di Kabupaten Bandung

"Penyerahan sertifikat tanah merupakan komitmen pemerintah untuk mempercepat pendaftaran tanah di Indonesia. Untuk diketahui, total bidang tanah di seluruh Indonesia adalah sekitar 126 juta bidang," katanya ditemui di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/9/2022).

Sejauh ini, sebanyak 81,5 juta bidang atau atau setara 64 persen dari total bidang 126 juta bidang tanah di Indonesia sudah bersertifikat.

Menurutnya, diserahkannya sertifikat tanah tersebut adalah bentuk kepastian hukum yang dijamin negara untuk masyarakat.

"Dengan terbitnya sertifikat tanah tersebut, maka sudah jelas letak, luas, dan nama pemilik tanah," terang dia.

Sidak Kanwil BPN dan Kantor Pertanahan

Tak hanya membagikan sertifikat saja, Hadi juga menyempatkan diri untuk mendatangi Kantor Wilayah BPN dan Kantor Pertanahan Jawa Barat.

Ia mengatakan, kedatangannya itu untuk mengecek langsung pelayanan yang diberikan kepada masyarakat terkait urusan tanah.

"Yang pertama saya ingin lihat bagaimana pelayanan kepada masyarakat, apakah pelayanan sabtu minggu sudah optimal. Yang kedua Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) apakah sudah sesuai dengan SOP. Pelayanan rutin kepada masyarakat apakah sudah sesuai dengan SOP," ujarnya.

Hadi meminta baik Kanwil BPN dan Kantor Pertanahan untuk segera menyelesaikan persoalan di lapangan, yakni terkait dengan Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD).

"Koordinasikan ketat dengan kementerian, kemudian lihat di lapangan, selesaikan agar pembangunan tidak terhambat," ungkapnya.

Baca juga: Gadaikan Sertifikat Tanah Warga, Relawan PTSL di Bali Terancam 4 Tahun Penjara

Tak sampai di situ, Mantan Panglima TNI itu memberikan pemerintah kepada Kanwil dan Kantan agar segera memprioritaskan reforma agraria.

Ia menyebut, hingga saat ini masyarakat masih menunggu untuk kepastian ihwal reforma agraria.

"Karena masyarakat menunggu untuk direvisi, masyarakat menunggu objektoral yang akan direvisi, sehingga masyarakat bisa melaksanakan kegiatan perekonomiannya dengan baik karena memiliki kepastian hukum yang jelas, dan tentunya rasa keadilan," tuturnya.

Kemudian saya juga perintahkan kepada kanwil atau kantah untuk turun ke lapangan melihat lokasi prioritas reforma agraria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Ratusan Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Tuntut Perusahaan Bayar Haknya yang 4 Tahun Menggantung

Cerita Ratusan Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Tuntut Perusahaan Bayar Haknya yang 4 Tahun Menggantung

Bandung
Sampel Kandungan 'Septic Tank' CSB Mall yang Tewaskan 4 Teknisi Diambil

Sampel Kandungan "Septic Tank" CSB Mall yang Tewaskan 4 Teknisi Diambil

Bandung
Jatuh Bangun Perempuan Asal Tasikmalaya Bangun Usaha Hijab yang Kini Diburu Konsumen

Jatuh Bangun Perempuan Asal Tasikmalaya Bangun Usaha Hijab yang Kini Diburu Konsumen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Bandung
Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Bandung
Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Bandung
Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Bandung
Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Bandung
HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

Bandung
Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Bandung
Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Bandung
Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Bandung
Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Bandung
Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com