SUMEDANG, KOMPAS.com - Massa gabungan mahasiswa di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat menyegel kantor Sekretariat DPRD Sumedang, Jumat (9/9/2022) sore.
Selain menyegel gedung DPRD Sumedang, massa juga membakar ban dan membuat kuburan sebagai simbol matinya hati nurani wakil rakyat di DPRD Sumedang.
Aksi gabungan mahasiswa dari Ikopin University dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Sumedang ini sebagai bentuk penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Baca juga: BLT BBM di Kota Bandung Mulai Disalurkan, Tercatat Ada 76.497 Penerima
Aksi massa ini mendapatkan pengawalan ketat dari puluhan personel gabungan Polres Sumedang, Kodim 0610/Sumedang, dan Satpol PP Sumedang.
Perwakilan mahasiswa dari Ikopin University, Maulana Malik mengatakan, gabungan mahasiswa Sumedang meminta pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM subsidi.
"Naiknya harga BBM subsidi ini menyengsarakan rakyat. Membuat ekonomi masyarakat semakin sulit. Maka tuntutan kami dalam hal ini cukup jelas, meminta pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM," ujar Maulana kepada Kompas.com di sela aksi.
Maulana menuturkan, DPRD Sumedang sebagai kepanjangan tangan masyarakat Sumedang diminta turut menolak kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM ini.
"Aspirasi kami, minta wakil rakyat di DPRD Sumedang tidak tinggal diam, tapi turut serta menyuarakan aspirasi yang kami sampaikan ini kepada pemerintah pusat," tutur Maulana.
Baca juga: Kenaikan BBM Bikin Harga Cabai di Tegal Tembus 75.000 Per Kg
Hal senada disampaikan perwakilan mahasiswa dari UPI Sumedang, Risal Abdan Fauzi.
Menurutnya, kenaikan harga BBM subsidi berimbas pada makin terpuruknya ekonomi masyarakat menengah ke bawah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.