Startup ini beranggotakan Dosen Manajemen Rekayasa ITB, Wildan Trusaji (Manajemen Rekayasa 2010) serta 3 mahasiswa dan 2 alumni ITB.
Yaitu Sekar Kedaton (Manajemen Rekayasa 2019), Alya Hanun (Manajemen Rekayasa 2019), Andy Lucky (Teknik Elektro 2018), Syaiful Hammam (Desain Produk 2014), dan Nurseptian Pratomo (Teknik Mesin 2010).
"Produknya lengan prostesis dulu nanti kita kembangkan ke alat skeleton juga, alat-alat yang lain berhubungan dengan bio mekanika dan elektronik," ucapnya.
Ke depannya, tim startup inkubasi dari Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB (LPIK-ITB) ini berencana mencari lembaga pemerintahan atau lembaga keuangan yang bisa mensubsidi silang alat inovasi tangan prostetik miliknya tersebut.
"Harga bionic yang ada sekarang kalau di luar itu Rp 100 juta, di dalam negeri sekitar Rp 50 juta, kita di harga Rp 20 juta, sangat afordable tapi buat tunadaksa belinya masih belum bisa jadi harus ada program subsidi silang yang sedang kita kejar," pugkas Wildan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.