PURWAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah sopir angkutan kota (angkot) di Purwakarta menceritakan kepiluan mereka pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu.
Salah satunya Nandri (32) sopir angkot 03 jurusan Ciganea-Simpang. Ia mengaku pasrah dengan warga yang membayar dengan tarif lama.
"Kami kan juga sudah pasang tarif terbaru di pintu angkot. Tapi masih ada saja yang bayar Rp 2.000 atau Rp 3.000, padahal sekarang kan di harga Rp 5.000 sampai Rp 6.000," ucap Nandri dikutip dari Tribunjabar.id, Senin (9/12/2022).
Baca juga: BBM Naik, Penumpang Turun, Sopir Angkot Sulit Kejar Setoran
Dia mengatakan, imbas dari naiknya tarif angkot ini juga menyebabkan penumpang makin berkurang.
"Sudah bayarnya pada harga lama, eh malah penumpang makin berkurang. Padahal kan mobil terus jalan dan perlu isi bensin juga," ucapnya.
Dia mengatakan, sejak BBM jenis Pertalite naik menjadi Rp 10.000 dari sebelumnya Rp 7.650, dia lebih sering menombok setoran ke pemilik angkot.
"Jadi hasil narik seharian cuma buat bayar bensin Rp 60 ribu. Sedangkan setoran perlu Rp 120 ribu, jadi suka nombok dan kejar balik modal di hari selanjutnya," ujar Nandri.
Baca juga: Kapolresta Banjarmasin Ganti Sepatu Tiga Mahasiswa yang Hilang Saat Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM
Sopir angkot lainnya, Edi Kadir (36) mengatakan, naiknya harga bensin ini membuatnya tidak menabung untuk keluarga. Dari biasanya suka ada lebihnya untuk ditabung, sekarang nihil.
"Dulu mah bisa pulang bawa uang Rp 100 ribu. Kalau sekarang boro-boro, bensin saja suka nombok," ucap Edi yang memiliki angkot 07 jurusan Cilangkap-Simpang.
Nandri dan Edi kini memilih mengandalkan penumpang berupa pelajar yang saat ini masih menggunakan angkot untuk transportasi ke sekolah maupun saat pulang.
Menurut mereka, meski tarif pelajar murah, pelajar selalu rombongan dan membuat angkot milik Nandri dan Edi penuh.
Edi berharap, pemerintah memperhatikan sopir angkot selain memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kompensasi naiknya harga BBM.
Dia juga meminta harga khusus untuk angkot.
"Sekarang kan juga sudah canggih, kalau mau isi bensin itu pelat nomor angkotnya diperiksa dulu, jadi bisa lah untuk diberikan harga khusus," harap Edi.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Curhat Sopir Angkot di Purwakarta, Penumpang Kerap Bayar Tak Seusai Tarif Baru, Andalkan Pelajar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.