CIAMIS, KOMPAS.com - Berita tentang dugaan kekerasan di pondok pesantren bermunculan akhir-akhir ini. Terbaru, berita tentang kekerasan yang disebut-sebut terjadi di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Sekarang ada kejadian (dugaan tindak kekerasan) di Garut," kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum saat ditemui di Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Selasa (13/9/2022).
Terkait adanya sejumlah dugaan kekerasan di lingkup pesantren, Uu meminta, masyarakat tidak menyamaratakan semua pesantren.
Dia berharap, jangan sampai orangtua tidak mau menyekolahkan anaknya ke pondok pesantren karena ada kejadian-kejadian seperti itu.
Baca juga: Polisi Selidiki Alasan Ponpes Gontor Baru Laporkan Kematian Santri AM 2 Pekan Usai Kejadian
"Saya harap masyarakat tidak menyamaratakan seluruh ponpes seperti itu (terjadi kekerasan)," kata Uu yang merupakan cucu pendiri Pesantren Miftahul Huda Manonjaya.
Agar peristiwa kekerasan di pondok pesantren tidak terulang, Uu meminta pengurus, sesepuh pesantren untuk lebih meningkatkan pengawasan.
"Dengan penuh rasa takzim, saya menyampaikan ini untuk lebih meningkatkan monitoring atau waskat (pengawasan melekat) kepada santri atau siswa," kata Uu.
Terutama, lanjut dia, pengawasan terhadap santri yang sering keluar masuk kompleks pesantren. Karena santri demikian berinteraksi dengan warga luar pesantren.
Uu juga meminta orangtua agar tetap memantau anaknya meski berada di pesantren.
"Misalnya nelepon (ke anak), atau menjenguknya. Jangan sampai tidak dijenguk, tahu-tahu ada kejadian (yang tak diharapkan)," katanya.
Baca juga: Cegah Kekerasan di Ponpes, Kapolda Jatim Bentuk Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak
Lebih lanjut Uu mengatakan, jika ada sebuah kejadian di pesantren mohon diselesaikan dengan azas musyawarah, sama-sama sepakat, menerima, dan tidak ada dendam di kemudian hari. Dia meminta jangan sampai ditutup-tutupi.
"Nanti saat pihak orang tua, masyarakat, media berbicara baru (ramai) seperti ini. Zaman sekarang, zaman digital sulit sekali menyembunyikan sesuatu yang bersifat umum," jelas Uu.
Untuk kejadian di Garut, dia berharap pengelola pondok pesantren lebih meningkatkan pengawasan melekat kepada santri. Tata tertib yang ada harus diberlakukan.
"Dan jika ada masalah diselesaikan dengan baik," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.