Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Elpiji Nonsubsidi Sudah Naik 3 Kali, Warga Sumedang Beralih ke Tabung 3 Kg

Kompas.com - 15/09/2022, 13:31 WIB
Aam Aminullah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Elpiji nonsubsidi ukuran 5 kilogram dan 12 kilogram sudah tiga kali mengalami kenaikan harga dalam kurun waktu enam bulan terakhir.

Kondisi ini membuat daya beli masyarakat di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat terus turun.

Selain itu, banyak rumah tangga yang tadinya merupakan pengguna gas nonsubsidi beralih ke gas subsidi 3 kilogram.

Baca juga: PLN: 75 Persen Pelanggan Listrik 1.300 VA dan 2.200 VA Gunakan Elpiji 3 Kg

Warga Mekarjaya, Kecamatan Sumedang Utara, Mukhsin (30), mengatakan, ia sebelumnya menggunakan elpiji 5 kilogram untuk kebutuhan rumah tangga.

Namun, seiring harganya yang terus mengalami kenaikan, ia memilih menjual tabung elpiji 5 kilogram tersebut, dan beralih ke elpiji 3 kilogram.

"Iya, terpaksa ganti ke 3 kilogram, karena harganya terus naik. Apalagi setelah BBM ikut naik, hidup makin sulit, harga gas 5 kilogram makin tak terjangkau," ujar Mukhsin kepada Kompas.com di pangkalan gas wilayah Sumedang kota, Kamis (15/9/2022) siang.

Pangkalan gas di Sumedang, Jabar mengeluhkan kenaikan harga gas nonsubsidi yang membuat daya beli masyarakat terus turun, Kamis (15/9/2022). AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Pangkalan gas di Sumedang, Jabar mengeluhkan kenaikan harga gas nonsubsidi yang membuat daya beli masyarakat terus turun, Kamis (15/9/2022). AAM AMINULLAH/KOMPAS.com

Panji menuturkan, dalam 6 bulan terakhir, harga elpiji 5 kg sudah naik sebanyak 3 kali.

"Iya sudah tiga kali naik. Yang paling berat kenaikkan yang terakhir, dari sebelumnya hanya Rp 87.000 jadi Rp 100.000 per tabung. Sejak itu, saya pindah pakai gas 3 kilogram," tutur Mukhsin.

Baca juga: Empat Jam Api Berkobar di Pandan Sari Balikpapan, Pangkalan Elpiji Ikut Terbakar

Mukhsin berharap, pemerintah tidak terus-terusan menaikkan harga kebutuhan pokok karena akan memberatkan warga kalangan menengah ke bawah seperti dirinya.

"Iya, sudah cukup yang naiknya BBM, jangan ada lagi yang naik, kalau bisa juga BBM itu harganya bisa turun lagi. Kalau harga gas dan kebutuhan pokok lainnya juga naik, makin repot kita, tolong ini diperhatikan sama pemerintah, karena ada BLT (Bantuan langsung tunai) juga percuma, tidak semuanya kebagian," sebut Mukhsin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com