KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Sebanyak 354 keluarga atau 1.178 jiwa yang menempati rumah di Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terdampak pergeseran tanah. Warga terpaksa mengungsi ke tempat saudara dan villa untuk pengungsian sementara.
Hingga kini, pergeseran tanah itu masih mengancam ratusan rumah dan fasilitas umum (fasum) di wilayah tersebut.
Staff Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jalaludin mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama mengakibatkan keretakan tanah sepanjang satu kilometer pada Rabu (14/9/2022) pukul 16.00 WIB.
Baca juga: Kerusakan Landasan Pacu Bandara Juanda Surabaya karena Ada Pergerakan Tanah
Pergeseran tanah yang berlangsung sejak kemarin itupun semakin parah di kampung itu pada Kamis (15/9/2022) siang tadi.
"Untuk pergerakan (tanah) masih berlanjut hari ini. Warga yang mengungsi dari kemarin itu sampai sekarang titiknya masih di saudara dan ada 5 KK di villa bersama pak Lurah. Kami juga sudah menyediakan posko di sini," kata Jalal saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/9/2022).
Jalal menuturkan, pergeseran tanah itu saat ini masih menyisakan retakan-retakan di tanah, dinding, dan lantai di ratusan unit rumah yang dihuni 354 keluarga.
Bahkan, akses jalan sudah tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat akibat keretakan tanah tersebut.
Di samping itu, pihaknya juga mencatat fasilitas umum yang terdampak akibat pergeseran tanah. Fasilitas umum tersebut meliputi, tempat ibadah, villa dan akses jalan yang menghubungkan tempat wisata.
"Jadi kalau sampai sekarang itu sudah dua hari dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Meski demikian, ia meminta warga untuk terus waspada karena wilayah tersebut berpotensi terjadi pergerakan tanah apabila hujan turun.
Baca juga: Hujan Deras Picu Pergerakan Tanah di Cianjur, 3 Rumah Rusak dan Seorang Warga Luka
Tim TRC beserta aparat desa bergantian memonitoring lokasi pergeseran tanah karena struktur tanah yang masih labib. Adapun kebutuhan dasar yang dibutuhkan saat ini, logistik tanggap darurat, air bersih dan toilet.
"Situasi akhir belum kondusif, tanah masih bergerak di wilayah tersebut dan listrik sudah dipadamkan oleh PLN.
Tim masih bergantian memonitoring lokasi karena dikhawatirkan apabila hujan turun akan terjadi pergerakan tanah kembali," jelas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.