Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Bergerak di Bojong Koneng, Pemkab Bogor Tetapkan Status Tanggap Darurat

Kompas.com - 16/09/2022, 17:46 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menetapkan status tanggap darurat bencana tanah bergerak di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang.

Kebijakan tersebut telah ditetapkan dalam Keputusan Bupati Nomor 360/19/Kep-TD/BPBD. Berlaku hingga dua minggu ke depan.

"Status tanggap darurat sudah ditanda tangani Kamis (15/9/2022). Langkah ini kami ambil untuk memaksimalkan penanganan pascabencana," kata Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan melalui keterangan tertulisnya, Jumat (16/9/2022).

Baca juga: Tanah Bergerak di Bojong Koneng Bogor, 18 Rumah Rusak

Selama masa tanggap darurat bencana itu, tim reaksi cepat (TRC) BPBD dan pihak-pihak terkait akan bekerja sama menangani dampak bencana pergerakan tanah tersebut.

Selain itu, pihaknya juga akan mendistribusikan bantuan kebutuhan bagi warga yang terdampak.

"Kita akan memberikan sewa tempat tinggal sementara. Kalau ada yang rusak diperbaiki dan yang berbahaya direlokasi. Kita bisa gunakan anggaran BTT untuk membantu warga terdampak," ucap Iwan.

Menurut Iwan, penetapan status tanggap darurat sangat penting dilakukan karena akan menjadi payung hukum untuk menangani bencana tersebut.

Baca juga: Hujan Deras Picu Tanah Bergerak di Bojong Koneng Bogor, Warga Mengungsi

Sebab, bencana pergerakan tanah itu mengakibatkan kerugian harta benda, rusaknya belasan unit rumah dan infrastruktur.

"Sampai saat ini TRC dari BPBD Kabupaten Bogor masih mengevakuasi warga terdampak dan terancam. Mereka mulai diungsikan sementara di rumah sanak saudara dengan dikoordinasikan oleh kepala desa dan camat," jelas Iwan.

 

Seperti diketahui, 18 rumah warga Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, rusak akibat pergeseran tanah yang terjadi pada Rabu (14/9/2022).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat, 18 unit rumah yang mengalami kerusakan itu diisi oleh 20 kepala keluarga (KK) dengan 75 jiwa.

Pergeseran tanah itu menyebabkan retakan-retakan di tanah, dinding, plafon dan lantai rumah warga.

Baca juga: Bangunan Retak akibat Tanah Bergerak, Pelayanan Kantor Lurah Tande di Majene Dipindahkan

Bahkan, akses jalan sudah tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, warga terpaksa mengungsi ke tempat saudara dan villa untuk pengungsian sementara.

Selain rumah, sejumlah fasilitas umum (fasum) juga rusak. Fasum itu meliputi akses jalan Kampung Curug, mushala, dan vila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com