Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Waspadai 26 Titik di Kabupaten Bogor yang Berpotensi Pergerakan Tanah

Kompas.com - 19/09/2022, 14:39 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mewaspadai 26 titik lokasi yang berpotensi mengalami bencana pergerakan tanah.

Jumlah titik wilayah yang berpotensi terjadi pergerakan tanah itu terangkum berdasarkan kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko mengatakan, skala bencana tanah bergerak itu bervariasi, mulai dari tingkat menengah hingga tinggi.

"Iya jadi dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor itu ada 4 kecamatan berpotensi menengah dan 22 kecamatan berpotensi terjadi pergerakan tanah menengah hingga tinggi," kata Aris melalui keterangan tertulisnya, Senin (19/9/2022).

Baca juga: Hujan Deras Picu Pergerakan Tanah di Cianjur, 3 Rumah Rusak dan Seorang Warga Luka

Aris menyebut, 26 titik lokasi itu berada di Babakan Madang, Bojonggede, Cariu, Ciawi, Cibinong, Cigudeg, Cileungsi, Cisarua, Ciseeng, Citeureup, Gunung Putri, Gunung Sindur, Jasinga, Jonggol, Klapanunggal, Leuwisadeng, Megamendung, Nanggung, Parung, Sukajaya, Parung Panjang, Sukamakmur, Sukaraja, Tajurhalang, Tanjungsari, dan Tenjo.

Kemudian, pihaknya mencatat 14 titik lokasi yang berpotensi mengalami bencana banjir bandang atau aliran bahan rombakan disertai pergerakan tanah apabila terjadi hujan lebat yang cukup lama.

Aliran bahan rombakan atau debris flow merupakan fenomena dimana campuran air, lumpur, dan kerikil mengalir dengan kecepatan tinggi terbawa aliran banjir.

"Secara umum potensi gerakan tanah bulan September masih sama dengan Agustus, namun dengan intensitas cakupan wilayah yang berkurang. Potensi tinggi berkurang dan potensi menengah bertambah," ujarnya.

Baca juga: BPBD: 800 Jiwa Terdampak, Hasil Penyelidikan Pergerakan Tanah di Sukabumi Selesai dalam 2 Minggu

Untuk mengantisipasi hal itu, ia mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan ketika cuaca ekstrem. Sebab, pergerakan tanah rentan terjadi saat hujan lebat berlangsung cukup lama.

Karena itu, masyarakat perlu mengenali kerentanan di wilayah masing-masing dengan cara melihat peta gerakan tanah yang di-upload secara berkala oleh BPBD Kabupaten Bogor, sehingga mereka bisa mengantisipasinya.

"Bagi wilayah yang terdapat potensi tersebut selalu siaga menghadapi bencana. Siapkan tas siaga bencana agar selalu tanggap dalam menghadapi bencana yang datang secara tiba-tiba," jelas dia.

Diberitakan sebelumnya, pergerakan tanah sepanjang sekitar 1 kilometer terjadi di Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/9/2022) sore.

Pergeseran tanah itu merusak sejumlah unit bangunan, rumah warga hingga terancam roboh. Rumah warga yang terdampak pergeseran tanah itu terpaksa mengungsi ke tempat saudara dan posko yang disediakan BPBD.

Selain itu, fasilitas umum seperti jalan antar kampung dan tempat ibadah, villa turut terdampak.

Pergeseran tanah itupun menyebabkan retakan-retakan di tanah, dinding, plafon dan lantai rumah warga. Bahkan, akses jalan antar kampung kini tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat.

Staff Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jalaludin mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama mengakibatkan keretakan tanah sepanjang satu kilometer pada Rabu pukul 16.00 WIB.

"Disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama di wilayah Babakan Madang, sehingga mengakibatkan keretakan tanah dari titik awal ke titik akhir retakan 1 kilometer di Kampung Curug  Rt. 001/Rw.009 dan Rt 001,002/ 015 Desa Bojong Koneng," kata Jalal saat dihubungi Kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Bandung
Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Bandung
Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Bandung
Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pupuk Kujang Resmikan Pabrik Dry Ice dengan Investasi Rp 9,8 Miliar

Pupuk Kujang Resmikan Pabrik Dry Ice dengan Investasi Rp 9,8 Miliar

Bandung
Dishub Garut Sebut Delman 'Lenyap' Bikin Jalur Mudik Lancar

Dishub Garut Sebut Delman "Lenyap" Bikin Jalur Mudik Lancar

Bandung
Jasad Didi Dikubur di Dapur Rumahnya, Pencarian Berujung Duka

Jasad Didi Dikubur di Dapur Rumahnya, Pencarian Berujung Duka

Bandung
Lagi, Tahanan Kabur di Cianjur Ditangkap, Tinggal Seorang Buron

Lagi, Tahanan Kabur di Cianjur Ditangkap, Tinggal Seorang Buron

Bandung
Kronologi Tukang Kebun Bunuh dan Cor Jasad Didi di Bandung Barat, Sempat Bersihkan TKP Selama 7 Jam

Kronologi Tukang Kebun Bunuh dan Cor Jasad Didi di Bandung Barat, Sempat Bersihkan TKP Selama 7 Jam

Bandung
Riuh Tradisi Grebeg Syawal Keraton Kanoman Cirebon, Doa untuk Dunia

Riuh Tradisi Grebeg Syawal Keraton Kanoman Cirebon, Doa untuk Dunia

Bandung
Tukang Kebun yang Cor Mayat di Bandung Barat Terancam Pembunuhan Berencana

Tukang Kebun yang Cor Mayat di Bandung Barat Terancam Pembunuhan Berencana

Bandung
21.000 Penumpang Naik Kereta Cepat Whoosh di Puncak Arus Balik Lebaran

21.000 Penumpang Naik Kereta Cepat Whoosh di Puncak Arus Balik Lebaran

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com