Setelah itu, Sumiyati tak bisa lagi menyembunyikan kesedihannya. Ia tak tahu lagi masa depannya bagaimana. Sebab, impian rumah yang ia bangun selama ini dari hasil keringat sudah rusak parah.
"Rumah saya rusak di paling ujung sana, dapurnya kebelah, ruang tengah juga, jadi bangunannya ketarik ke jalan. Nah, sekarang ini butuh bantuan ya sembako, kalau ibu-ibu mah butuh buat anaknya seperti pampers, susu," ungkapnya.
Meski begitu, ia bersama pengungsi lainnya bersyukur karena bantuan makanan langsung tiba tidak lama setelah kejadian itu.
Baca juga: Hujan Deras Picu Tanah Bergerak di Bojong Koneng Bogor, Warga Mengungsi
Di sisi lain, ia juga ingin bantuan kebutuhan pokok seperti pakaian dan bahan bangunan untuk membangun rumahnya kembali.
"Bantuan makanan kan sudah dapat ya, nah saya pengennya tuh bantuan rumah juga m, ya diperbaiki gtu, karena saya mau tetap tinggal di kampung ini, kalau dipindah ke kampung lain, mau kemana coba, enggak enak juga lah," imbuhnya.
Bencana pergerakan tanah ini juga berdampak pada pekerjaannya sebagai penjual makanan di Kampung Curug itu.
Tanpa penanganan serius, warga akan kehilangan sumber penghasilannya.
"Di sini tuh kampung curug, tempat wisata, jadi gara-gara bencana ini enggak ada pengunjung wisatawan. Penghasilan kita dari situ. Jadi enggak kerja-kerja kita ini Saya bangkrut jadinya. karena enggak ada jualan lagi gara-gara bencana ini," bebernya.
Baca juga: Penyintas Tanah Bergerak di Sukabumi, 3 Tahun Tempati Huntara, Harus Berbagi Ruangan Tidur
Tetangga Sumiyati, Hesti (29) ikut menjawab. Ia hanya berharap pemerintah bisa memberikan tambahan bantuan pokok untuk bayinya yang masih berusia tiga bulan.
"Kalau saya mah enggak mau banyak-banyak ya, yang penting kebutuhan bayi saya," Hesti berharap.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.