Warih membenarkan bahwa BBM memang bisa menguap dan ada sejumlah faktor yang mempengaruhinya.
"Kalau di kendaraan, berarti kan bagaimana settingan mesin. Semakin pengaturannya dibuat untuk lebih kencang, pasti akan menyedot bahan bakar lebih besar juga," jelasnya.
Selain itu, dia menambahkan, ruang kosong pada tangki bahan bakar di kendaraan juga berpengaruh terhadap penguapan BBM.
"Misalnya, kapasitas tangki 5 liter, sering terisi hanya satu liter misalnya, itu juga mempengaruhi penguapan," ujarnya.
Meski begitu, Warih menyatakan, tingkat pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap penguapan BBM masih perlu diteliti lebih lanjut.
Baca juga: Susahnya Memperoleh Pertalite di Aceh, Kenapa Jadi Langka Usai Harga Naik?
Sebagian masyarakat meyakini, mengisi bensin ketika suhu rendah, seperti pada malam atau pagi hari dapat lebih menghemat BBM.
Menyikapi hal tersebut, Warih menerangkan bahwa kondisi suhu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penguapan BBM.
"Mungkin benar, tapi hanya 0 koma sekian persen (BBM yang menguap) ketika ditimbang. Ketika suhu tinggi ada uap BBM-nya, tapi itu hanya sedikit sekali, tidak berpengaruh sebenarnya. Kalau satu liter, (yang menguap) satu mililiter atau bahkan tidak sampai," paparnya.
Warih mengimbau kepada masyarakat agar tak perlu khawatir terkait isu penurunan kualitas Pertalite.
"Pertamina jamin, kita menjaga kualitas, baik sebelum hingga sampai SPBU dan konsumen, sudah dijaga sesuai dengan ketentuan atau prosedur. Jadi kita pastikan tidak ada penurunan spek (Pertalite)," kata Warih.
Baca juga: Aksi Demo BEM Malang Raya Sindir Puan Maharani, Met Ultah Ya, Kado Istimewa Pertalite Naik
Selain itu, dia pun meminta masyarakat tidak khawatir dengan ketersediaan BBM di SPBU, sebab Pertamina selalu menjaga stok BBM di semua SPBU.
"Isi sesuai kebutuhan, silakan, tidak perlu khawatir (ketersediaan BBM)," ucapnya.
Sementara itu, terkait antrean konsumen di SPBU, menurut Warih, hal itu hanya terjadi pada waktu tertentu.
"Kami (Pertamina) minta tolong, kalau memang kebutuhannya Pertalite boleh disesuaikan jam belinya, karena jam antrenya itu kalau tidak pas berangkat atau pulang kantor, silakan (isi) kalau pas siang, sesuaikan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.