Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASN Diduga Sekap dan Aniaya Wartawan serta Pegiat Medsos Karawang Terkait Postingan Persika 1951

Kompas.com - 20/09/2022, 17:24 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) diduga menculik dan menganiaya dua warga Karawang. Hal tersebut viral di media sosial. 

Kedua korban yakni Gusti Sevta Gumilar (29) berprofesi sebagai wartawan dan Zaenal Mustofa pegiat media sosial.

Salah satu korban, Gusti atau Junot melapor ke Mapolres Karawang pada Selasa (20/9/2022) dini hari dengan nomor laporan STTLP/1749/IX/2022/SPKT. Reskrim Polres.

Baca juga: Malu karena Telah Dikeroyok Warga, Pria Asal Cikarang Mengaku Jadi Korban Penculikan kepada Polisi

Gusti menyebut, penyekapan dan penganiayaan ini bermula unggahan keduanya perihal Launching Persika 1951 di media sosial Facebook.

Ia menyebut postingannya itu dianggap provokasi. Gusti mengaku penganiayaan itu juga terkait pemberitaan jabatan kosong.

Gusti juga mengaku dibawa oknum ASN ke dalam sebuah ruangan di Stadion Singaperbangsa Karawang. Ia dianiaya oleh empat hingga lima orang.

"Jam 12 malam itu saya sudah di ruangan (Sabtu, 17/9/2022). Ruangan ditutup tidak boleh ada yang masuk selain orang-orang dia. Saya tidak boleh pegang ponsel. Saya di situ ditekan, saya dipukul, ditotor pakai botol miras. Terus maksa saya minum urine. Bahkan saya diancam," kata Gusti kepada wartawan, Selasa (20/9/2022) siang.

Gusti mengaku, penganiayaan terhadap dirinya baru selesai saat dia pingsan sekitar jam 5 subuh, Minggu (18/9/2022).

Sebelum pingsan, Gusti diminta memanggil Zaenal. Adapun perihal penganiayaan terhadap Zaenal ia mengaku tidak menyaksikan. Namun Zaenal mengalami luka di pelipis.

Baca juga: Nekat Culik Istri Tetangga, Pria asal Sampang Ditangkap di Banjarmasin

Gusti mengaku diancam agar jangan membuka laporan ke polisi. "Saya diancam, kurang lebih bilang 'jangan sampai anak lu jadi anak yatim'," kata Gusti.

Sementara itu terpisah, Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengungkapkan, pihaknya akan membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini.

"Tadi malam korban sudah membuat laporan polisi ke Mapolres Karawang. Saya perintahkan Kasat Reskrim untuk membentuk tim khusus dan menentukan langkah-langkah sesuai dengan hukum yang berlaku. Intinya kami akan mendalami kasus ini sehingga nanti siapa pun yang terbukti bersalah akan kami proses," kata Aldi.

Aldi menjamin, pihaknya akan bekerja sesuai prosedur. Saat ini petugas tengah mendalami fakta hukum, meminta keterangan saksi-saksi, dan memeriksa hasil visum.

"Siapa pun yang terlibat akan kami tangani tanpa tedeng aling-aling. Kami sedang mengumpulkan alat bukti," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Bandung
Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com