Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Dibakar Suami di Kabupaten Bogor, Disiram Pertalite lalu Diseret ke Kobaran Api

Kompas.com - 21/09/2022, 11:46 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Seorang istri berinisial SA menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya, K.

Pelaku K nekat membakar SA dengan tiga botol bensin Pertalite di rumahnya, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/9/2022) pagi. Saat ini, K sudah ditangkap dan ditahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Beruntung, SA selamat dalam peristiwa tersebut dan harus menjalani perawatan karena luka bakar di punggung, lulut, sampai kaki.

Baca juga: Suami di Kabupaten Bogor Bakar Istri karena Cemburu

SA mengaku tak menyangka suaminya nekat menyiram tiga botol Pertalite ke dalam kamar kemudian menyulut api dari korek.

"Saat itu saya lagi tiduran dan kaget tiba-tiba disiram bensin, dia (K) langsung nyalain api terus kebakaran kan, saya langsung lari teriak minta tolong," ucap SA kepada wartawan, Senin (19/9/2022).

Nahas, SA yang berusaha menjauhi api justru diseret oleh suaminya masuk ke dalam kobaran api yang membakar kamarnya itu.

SA tidak tinggal diam, ia terus melawan sekuat tenaga sambil meronta minta tolong. Usahanya tidak sia-sia, ia berhasil melarikan diri.

Para tetangga yang melihat kejadian itu kemudian menyelamatkan korban dan langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat.

"Pas saya lari, dia langsung nyeret kaki saya, kaki kiri ini terus dimasukin ke dalam nyala api di kamar itu. Nah, di luar sudah banyak warga yang nyelametin saya, pertama kali itu bapak saya, waktu itu udah setengah telanjang," ungkapnya.

Akibat kejadian itu, SA mengalami luka bakar di bagian punggung dan kaki kirinya. Bagian luka bakar itulah yang ditarik ke dalam kobaran api saat hendak melarikan diri.

Saat kejadian itu, SA sempat mendapatkan pertolongan medis di Puskesmas Sukamakmur. Kini kondisinya masih memprihatinkan dan dirawat sudah di rumah orang tuanya.

"Yang kebakar ini masih terasa sakit, nyeri-nyeri gitu dan sudah kayak mati rasa. Diobatinnya diolesi pakai salep, ada obat yang lainnya juga. Yang merawat dan mengurus saya itu bapak sama nenek," jelasnya.

Karena cemburu

Pangkal masalahnya, K cemburu karena sang istri diduga menghubungi pria lain melalui ponselnya.

Kapolsek Sukamakmur Iptu Sutopo Pranolo mengungkapkan, sebelum dibakar, korban sempat terlibat pertengkaran dengan suaminya.

"Jadi berdua ini cekcok, ribut dulu. Namanya masalah rumah tangga gtu ya (bertengkar)," kata Sutopo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/9/2022).

Amarah pelaku semakin menjadi-jadi saat korban masuk ke kamar, lalu sibuk bermain ponsel. Ia menganggap istrinya itu tidak becus mengurus dan melayani suami.

"Motif kecemburuan, curiga suami terhadap istrinya main handphone di kamar," ujarnya.

Baca juga: Suami Bakar Istri hingga Tewas, Lalu Mencoba Bunuh Diri

Tak lama kemudian, kata Sutopo, pelaku pergi meninggalkan rumah untuk membeli tiga botol bahan bakar minyak jenis Pertalite. Saat akan kembali ke rumahnya, para tetangga menaruh curiga kepada pelaku.

Para tetangga kemudian mengikuti pelaku, dari situlah diketahui bensin yang dibawa itu akan digunakan untuk membakar sang istri.

Berkat kepekaan para tetangga itu, SA dapat diselamatkan.

"Nah, itu kan sempat ditegur karena suaminya bawa bensin. Tapi malah lanjut siram bensin ke kasur dan ke istrinya, untungnya aja kena kaki, jadi yang kebakar itu cuma kakinya aja," ungkapnya.

"Kalau saja itu mereka enggak datang, itu bisa habis istrinya dibakar. Untung aja keburu ketahuan, jadi enggak sampai sekujur tubuh," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Rekomendasikan 2 Tokoh di Pilkada Bandung Barat 2024

Golkar Rekomendasikan 2 Tokoh di Pilkada Bandung Barat 2024

Bandung
Mantan Bupati Majalengka Diperiksa 8 Jam sebagai Saksi Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Mantan Bupati Majalengka Diperiksa 8 Jam sebagai Saksi Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pemilik Bengkel di Cirebon Dirampok dan Dibunuh

Pemilik Bengkel di Cirebon Dirampok dan Dibunuh

Bandung
Pendaftaran PPK Pilkada Karawang 2024 Dibuka, 'Track Record' Jadi Pertimbangan

Pendaftaran PPK Pilkada Karawang 2024 Dibuka, "Track Record" Jadi Pertimbangan

Bandung
Emak-emak di Karawang Mengamuk, Bakar Saung Tempat Transaksi Obat Keras

Emak-emak di Karawang Mengamuk, Bakar Saung Tempat Transaksi Obat Keras

Bandung
2 ABK di Cirebon Ditemukan Tewas di Palka Kapal, 1 Orang Lainnya Kritis

2 ABK di Cirebon Ditemukan Tewas di Palka Kapal, 1 Orang Lainnya Kritis

Bandung
3 Jam Dibuka, Pendaftaran PPK Pilkada Garut 2024 Langsung Diserbu 500 Pelamar

3 Jam Dibuka, Pendaftaran PPK Pilkada Garut 2024 Langsung Diserbu 500 Pelamar

Bandung
Golkar Sebut Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Wali Kota Bandung

Golkar Sebut Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Wali Kota Bandung

Bandung
1 Orang Tewas Terseret Banjir Bandang di Kertasari, Bandung

1 Orang Tewas Terseret Banjir Bandang di Kertasari, Bandung

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Bandung
Mencicipi Duku Cililitan, Si Manis dari Ciamis

Mencicipi Duku Cililitan, Si Manis dari Ciamis

Bandung
Cerita Petugas Kebersihan di Bandung Tinggal di Gubuk, Kaget Rumahnya Direnovasi

Cerita Petugas Kebersihan di Bandung Tinggal di Gubuk, Kaget Rumahnya Direnovasi

Bandung
Makanan Hajatan Diperiksa Usai Tewaskan 1 Orang dan Puluhan Keracunan di Cianjur

Makanan Hajatan Diperiksa Usai Tewaskan 1 Orang dan Puluhan Keracunan di Cianjur

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com