KOMPAS.com - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan seorang anak difabel di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tengah dirundung oleh sejumlah pelajar SMA, Selasa (20/9/2022).
Dalam video itu, korban menangis dan berteriak saat dirundung oleh para pelaku.
Sementara itu, para pelaku terus merundung korban beramai-ramai sambil tertawa. Bahkan, salah satu di antaranya tampak menginjak pundak korban.
Video berdurasi 19 detik tersebut sengaja direkam hingga akhirnya viral di media sosial.
Dirangkum dari regional.kompas.com, Rabu (21/9/2022), berikut adalah fakta-fakta video perundungan anak difabel di Cirebon.
Baca juga: Anak Difabel di Cirebon Dirundung Pelajar SMA, Kades: 4 Orang Terlibat, Video Direkam Pelaku
Kapolsek Susukan, Iptu Rinduwan, mengatakan, perundungan dalam video yang tengah viral tersebut terjadi di wilayah hukum Polsek Susukan, Polresta Cirebon.
"Benar. Peristiwa yang sedang ramai di media sosial itu terjadi di wilayah hukum Polsek Susukan. Kami sudah melakukan pemeriksaan sejak kemarin," kata Rinduwan, Rabu (21/9/2022).
Rinduwan menyampaikan, kejadian ini segera mendapat tindakan dari kepolisian. Pihak Unit PPA Reskrim Polresta Cirebon juga langsung bergerak.
Berdasarkan informasi, petugas sudah mengamankan pelaku sejak Selasa malam dan masih dalam pemeriksaan hingga saat ini.
Kepala Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Sudarso, mengaku sudah melihat video perundungan tersebut saat orangtua korban melaporkan kejadian ini.
Baca juga: Video Viral Anak Difabel di Cirebon Dirundung Pelajar SMA, Diinjak Sambil Ditertawakan
"Saya pribadi mendapat laporan kejadian ini pada Selasa. Orangtua korban langsung ke kantor balai desa dan melaporkan pada saya. Saya langsung melihat video tersebut dan merasa sangat prihatin," kata Sudarso, Rabu (21/9/2022) siang.
Saat melapor, orangtua korban mengatakan, perundungan tersebut terjadi pada Senin (19/9/2022) siang.
Terdapat empat orang pelaku yang diduga terlibat dalam kejadian ini. Sudarso menyampaikan, pelaku yang menginjak pundak korban adalah warganya yang tinggal di Desa Bojong Kulon.
Sementara itu, pelaku yang menendang korban adalah warga Desa Kedongdong dan dua pelaku adalah warga Desa Jatianom.
Kepada Sudarso, orangtua korban memohon bantuan agar kasus ini ditindaklanjuti dan mendapatkan pertangungjawaban dari para orangtua pelaku.
Pada Selasa (20/9/2022) siang, Sudarso mengaku telah mendatangi rumah pelaku hingga dua kali.
Namun, pihaknya masih belum bertemu dengan pelaku hingga pada Selasa malam, petugas kepolisian berhasil menangkap terduga pelaku.
Sumber: Kompas.com | Penulis: Kontributor Kompas TV Cirebon, Muhamad Syahri Romdhon | Editor: Reni Susanti, Gloria Setyvani Putri
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.