Kendati sudah ratusan tahun, Vervoloog Malabar masih kokoh berdiri.
Di bawah PTPN VIII dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung gedung sekolah itu menjadi cagar budaya, sayang kondisinya memprihatinkan.
Bangunan Sekolah Rakyat Malabar dibangun memanjang dengan bentuk seperti rumah panggung.
Baca juga: Kebakaran Hutan Gunung Malabar Meluas, Perhutani Minta Bantuan Water Bombing
Hampir semua elemen bangunan terdiri dari kayu dan bilik (anyaman serat bambu).
Terdapat lima pintu, dengan gaya khas masa kolonial, tinggi menjulang. Pun dengan bagian jendela, sentuhan khas masa "penjajahan" masih terasa.
Semua dinding terbuat dari bilik, termasuk langit-langit di dalam dan di luar. Lantainya pun berbahan kayu.
Ketika akan memasuki ruangan, beberapa anak tangga kecil berbahan kayu terpasang di setiap pintu masuk.
Baca juga: Lima Owa Jawa Dilepasliarkan di Hutan Lindung Gunung Malabar
Sekolah Rakyat Malabar memiliki lima ruangan, terdiri dari empat ruang kelas dan satu ruang guru.
Opir Supriatna (70) mantan penjaga Kebun teh Malabar juga mantan pengurus makam Bosscha yang pernah bersekolah di Vervoloog Malabar mengatakan dulunya bangunan sekolah tersebut membentuk leter U.