Namun, pada 2006 sekolah tersebut mengalami kebakaran, dan sebagian bangunan habis terbakar.
"Ya, sempat terjadi kebakaran, jadi bangunannya tinggal itu saja," katanya ditemui, Rabu (21/9/2022).
Opir memaparkan, hampir semua bangunan di Sekolah Rakyat Malabar masih asli. Hingga saat ini, kata dia, tidak pernah ada yang diganti dan diperbaiki.
Baca juga: Hilang di Gunung Malabar, Dua Pendaki Tak Bawa Peralatan Survival, Ini Penjelasan Tim SAR
Hanya dinding bilik dan gentengnya saja yang diperbaharui karena beberapa kali terbang diterjang angin kencang.
"Lantai kayu dan kusen Vervoloog Malabar masih sama seperti yang dulu," ujarnya.
Pun dengan Furnitur di dalam kelas seperti bangku, meja, dan tempat papan tulis pun masih asli seperti satu abad yang lalu.
"Saya masih ingat betul dulu masih pake alat tulis Sabak dan Grip untuk nulis, itu dulu masih ada di sana," tambahnya.
Opir mengungkapkan, tak ada satu pun warga di Pangalengan yang tak bersekolah di sana, apalagi masyarakat yang hidup di rentan tahun 1901.
"Hampir semua warga masyarakat Pangalengan sekolah di sini, termasuk saya," terang dia.
Baca juga: Video Viral 2 Siswi di Medan Berkelahi di Depan Sekolah, Bermula dari Bully
Sekolah Rakyat Malabar, kata dia, berhenti beroperasi setelah dibangunnya SDN Malabar 4 pada tahun 1983.
"Kegiatan di SR Malabar mulai berkurang tahun 1973, dan berhenti pas terbangunnya sekolah ini (SDN Malabar 4) yang sekarang bersebelahan," ungkapnya.