Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vervoloog Malabar, Jejak Kebaikan Hati Bosscha yang Kini Reyot Tak Terawat

Kompas.com - 21/09/2022, 15:52 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Meski sudah tidak beroperasi, pada 2005 gedung Sekolah Rakyat Malabar pernah digunakan untuk kegiatan pembelajaran Sekolah Luar Biasa (SLB).

"Pernah ada yang pakai lagi tapi enggak lama cuma dua tahun aja," tambahnya.

Kendati, memiliki banyak makna sejarah, sayang bangunan Sekolah Rakyat Malabar kini tidak terawat, bahkan cenderung mengkhawatirkan.

 Baca juga: Suporter Sepak Bola Bentrok di Kudus, Warga Sedang Tahlilan Dilempari Batu, Rumah dan Sekolah Alami Kerusakan

Genting sebagian sudah hilang, terbawa angin, langit-langitnya pun sudah rubuh. Bilik yang menjadi dinding utama sekolah tersebut sebagian sudah berlubang.

Pintu khas masa kolonial pun sudah tak terawat, cat nya mulai pudar. Serat kayunya pun sudah mulai terpisah dan mengelupas.

Vervoloog Malabar atau Sekolah Rakyat Malabar merupakan sekolah yang dibangun oleh Bosscha sebagai bentuk kecintaannya terhadap para karyawannya di Perkebunan Teh Malabar. Bosscha tak mau anak-anak karyawannya buta huruf dan tak mampu berhitung, ia membangun sekolah rakyat itu pada tahun 1901.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Vervoloog Malabar atau Sekolah Rakyat Malabar merupakan sekolah yang dibangun oleh Bosscha sebagai bentuk kecintaannya terhadap para karyawannya di Perkebunan Teh Malabar. Bosscha tak mau anak-anak karyawannya buta huruf dan tak mampu berhitung, ia membangun sekolah rakyat itu pada tahun 1901.

Meski bagaian lantai belum ada yang berlubang dan terlihat kokoh, namun hampir semua bagian ditutupi oleh lumut dan beberapa rumput liar.

Dalam ruang tak jauh mengenaskan, bangku bekas belajar berserakan dan hanya tinggal tersisa beberapa saja.

Sebagian bangku yang asli, kata Opir, kebanyak sudah dibawa oleh orang tak bertanggungjawab, lantaran terbuat dari kayu jati.

"Padahal itu merupakan barang sejarah, harus di simpan," keluhnya.

Baca juga: 5 Rumah Panggung di Bima Ludes Terbakar, Korban Butuh Pakaian hingga Seragam Sekolah

Sempat tersiar kabar bahwa keluarga dari Bosscha sempat memberikan bantuan berupa uang Rp 100 juta untuk biaya renovasi dan pemugaran sekolah itu.

"Sempet denger kabar, katanya keluarga Pak Bosscha datang dan ngasih bantuan, tapi gak tau ke siapa, kemana, kalau untuk bangunan ini, sampai sekarang masih kaya gini," bebernya.

Kini bangunan Vervoloog Malabar atau Sekolah Rakyat Malabar hanya tinggal nama, masa kejayaannya telah habis dimakan waktu.

Kendati masih berdiri, Sekolah Panggung (sebutan warga sekitar) itu sudah mati, segala jasa-jasanya sudah terkubur bersama masa keemasan Kebun Teh Malabar dan nama besar Karel Albert Rudolf Bosscha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com