Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kades di Bandung Protes Data BLT BBM: Itu Data Merujuk Tahun Berapa, yang Meninggal Pun Masih Ada

Kompas.com - 21/09/2022, 18:22 WIB
Reni Susanti

Editor

"Kami dari pihak desa tidak bisa menolak dari data tersebut, karena itu bantuan tidak bisa ditolak, cuma datanya itu yang kurang pas. Jadi bukan menolak sebenarnya," ungkapnya.

Berdasarkan DTKS Kemensos terdapat 605 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), data pertama sebanyak 550 KPM, data kedua sebanyak 55 KPM.

Menurutnya, dari angka KPM tersebut banyak warganya yang sebetulnya tidak layak menerima. Pasalnya, data tersebut merupakan data 2010 hingga 2013.

"Mungkin di dulunya rumah kurang layak, yang tidak punya rumah, sekarang itu mereka sudah punya rumah, sudah punya motor. Kenapa data itu terus yang dipakai, ini kan perlu adanya sinkronisasi," beber dia.

Baca juga: Warga Talun Sumedang Harus Tunjukkan Bukti Lunas PBB agar Bisa Cairkan BLT BBM

Kondisi tersebut betul-betul menganggu kerukunan warga. Pasalnya, mulai tumbuh kecemburuan sosial yang terus tersulut hanya karena BLT salah alamat.

Tak hanya itu, satu orang KPH, kata dia, saat ini bisa menerima dua sampai tiga kali bantuan.

"Ketika RT RW ditanya data ini, pasti kebanyakan mereka mengeluh, misalkan orang tidak mampu, lumpuh, atau lain halnya tidak dapat, tapi justru yang sehat, sukses berkarir, malah kebagian," ucapnya.

Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan APDESI Kabupaten Bandung untuk meminta persoalan tersebut segera diselesaikan.

Tak hanya itu, ia meminta adanya pembaharuan data, minimal dua tahun sekali.

"Sehingga dari pihak desa pun selalu ada data terbaru, sehingga bisa terus diusulkan. Data itu pun berdasarkan dari RT RW secara langsung," ungkapnya.

Dengan video tersebut ia bermaksud untuk menyampaikan ke masyarakat bahwa pihak Desa mengeluhkan hal yang sama.

"Jadi saya tidak diam saja, apalagi saya kan dipilih oleh masyarakat, sehingga aspirasi masyarakat harus disuarakan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

Bandung
Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Bandung
Sebulan Dirawat di RSHS, Pasien Asal Bekasi Tak Juga Dijemput

Sebulan Dirawat di RSHS, Pasien Asal Bekasi Tak Juga Dijemput

Bandung
Fakta di Balik Tragedi 3 ABK Tewas di Palka Kapal Aji Citra Samodra, Cirebon

Fakta di Balik Tragedi 3 ABK Tewas di Palka Kapal Aji Citra Samodra, Cirebon

Bandung
Angin Puting Beliung Landa Kecamatan Cimaung, 30an Rumah Terdampak

Angin Puting Beliung Landa Kecamatan Cimaung, 30an Rumah Terdampak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Kronologi 3 ABK di Cirebon Tewas di Palka Kapal, Berawal dari Saling Menolong

Kronologi 3 ABK di Cirebon Tewas di Palka Kapal, Berawal dari Saling Menolong

Bandung
Wapres Maruf Amin Beri Apresiasi untuk Prabowo Subianto

Wapres Maruf Amin Beri Apresiasi untuk Prabowo Subianto

Bandung
Kawanan Monyet Liar Melintasi Permukiman Warga di Soreang

Kawanan Monyet Liar Melintasi Permukiman Warga di Soreang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com