KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Sebanyak 354 keluarga atau 1.178 jiwa yang menempati rumah di Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terdampak pergeseran tanah.
Dari data di posko pengungsi, sebanyak 97 orang warga terpaksa tinggal di tenda pengungsian di lapangan Kampung Curug yang disediakan Dinas Sosial.
Selain itu ada 19 orang warga terdampak mengungsi mandiri ke tempat saudara.
Baca juga: BERITA FOTO: Tanah Bergerak, Akses Jalan Kampung Curug Rusak Parah
Dari pantauan Kompas.com di posko pengungsi, sejumlah petugas dinas sosial tampak menghibur anak-anak yang turut mengungsi.
Mereka bermain bersama untuk menghilangkan kejenuhan di tenda pengungsian.
Sebagian besar pengungsi adalah anak-anak, lansia, dan ibu-ibu. Di dalam tenda pengungsian, velbed disiapkan bagi pengungsi.
Sementara di kampung sejumlah warga tampak memperbaiki akses jalan agar bisa dilewati warga.
Hingga kini, pergeseran tanah itu masih mengancam ratusan rumah dan fasilitas umum (fasum) di wilayah tersebut.
Staf Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jalaludin mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama mengakibatkan keretakan tanah sepanjang satu kilometer pada Rabu (14/9/2022) pukul 16.00 WIB.
Baca juga: Korban Tanah Bergerak di Bojong Koneng Bogor Butuh Sembako dan Penerangan
Pergeseran tanah semakin parah di kampung itu pada Kamis (15/9/2022) siang.
Jalal menuturkan, pergeseran tanah itu saat ini masih menyisakan retakan-retakan di tanah, dinding, dan lantai di ratusan unit rumah yang dihuni 354 keluarga.
Bahkan, akses jalan sudah tidak bisa dilewati oleh roda empat akibat keretakan tanah tersebut.
Di samping itu, pihaknya juga mencatat fasilitas umum yang terdampak akibat pergeseran tanah. Fasilitas umum tersebut meliputi, tempat ibadah, villa dan akses jalan yang menghubungkan tempat wisata.
"Jadi kalau sampai sekarang itu sudah dua hari dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Meski demikian, ia meminta warga untuk terus waspada karena wilayah tersebut berpotensi terjadi pergerakan tanah apabila hujan turun.
Tim TRC beserta aparat desa bergantian memonitoring lokasi pergeseran tanah karena struktur tanah yang masih labib. Adapun kebutuhan dasar yang dibutuhkan saat ini, logistik tanggap darurat, air bersih dan toilet.
Baca juga: Tanah Bergerak di Bojong Koneng, Pemkab Bogor Tetapkan Status Tanggap Darurat
"Situasi akhir belum kondusif, tanah masih bergerak di wilayah tersebut dan listrik sudah dipadamkan oleh PLN.
Tim masih bergantian memonitoring lokasi karena dikhawatirkan apabila hujan turun akan terjadi pergerakan tanah kembali," jelas dia.
(Penulis Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor Gloria Setyvani Putri)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.